FOKUS JATENG-KLATEN-BPJS Kesehatan menyelenggarakan Pertemuan TKMKB (Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya) menggelar evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Pertemuan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan monitoring penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama).
Muji Hariyanti selaku Kepala Bidang Pelayanan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Boyolali memaparkan pelayanan kesehatan pada semester I tahun ini. Menurutnya, angka kunjungan pasien ke FKTP mengalami penurunan yang cukup signifikan pada era pandemic covid-19.
“Kunjungan pasien ke FKTP mengalami penurunan sebanyak 50.000 selama bulan April hingga Mei ini. Pada bulan Maret memang angka kunjungan pasien ke FKTP tergolong tinggi. Kemungkinan masyarakat yang pergi ke FKTP untuk memeriksakan dirinya apakah terpapar oleh covid-19 ataukah tidak,” ujarnya.
Muji juga menyampaikan masih tingginya angka Rujukan Non Spesialistik (RNS) ke rumah sakit. Ia juga mengungkapkan bahwa sepuluh RNS yang masih tinggi diantaranya yaitu pasien diabetes yang memerlukan layanan cuci darah di rumah sakit.
“Kami sampaikan kembali bahwa mulai Januari tahun ini khusus pasien diabetes mellitus tidak lagi memerlukan rujukan dari FKTP untuk melakukan cuci darah di rumah sakit. Rujukan akan secara otomatis diperpanjang oleh petugas rumah sakit melalui aplikasi v-claim. Hal ini tentunya memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasien cuci darah maupun bagi FKTP karena pasien tidak lai harus kembali ke FKTP,” kata Muji.
Ia menambahkan untuk pasien paska operasi pun tidak memerlukan rujukan dari FKTP untuk kontrol paska operasi karena dari rumah sakit sudah memberikan surat kontrol. Sehingga FKTP tidak perlu lagi menerbitkan surat rujukan untuk kontrol paska operasi bagi pasien.
Senada, Ketua TKMKB Cabang Klaten Limawan Budiwibowo menambahkan terhitung awal April 2020 dan Mei angka kunjungan pasien menurun drastis. Masyarakat pun mulai menyadari pentingnya social dan physical distancing. Salah satunya dengan menghindari tempat kerumunan orang seperti di FKTP.
“Masyarakat mulai menjaga kesehatannya masing-masing dengan menerapkan pola hidup sehat. Mereka menerapkan upaya preventif dengan UKP (Usaha Kesehatan Perorangan). Salah satunya yaitu mengobati sakit-sakit ringan mengunakan obat tradisional seperti rempah rempah atau mpon-mpon,” ujarnya..
Limawan juga mengingatkan agar rekan sejawat dokter tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien yang memang harus berkunjung ke FKTP.
Limawan juga mengingatkan anggota TKMKB agar menyampaikan ke rekan sejawat bahwa rujukan diterbitkan atas indikasi medis, bukan atas permintaan pasien.
Dalam pertemuan TKMKB ini turut hadir Sigit Joko Nugroho dan Andi Markoco selaku perwakilan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Klaten, Harintoko perwakilan PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) Cabang Klaten, Bekti Sayekti perwakilan IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Cabang Klaten, Innayah Izati perwakilan IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) Cabang Klaten, Tofik Hidayat perwakilan PPNI (Persatuan Perawatan Nasional Indonesia) Cabang Klaten.