FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seiring bertambahnya jumlah kasus dan luasnya penyebaran wabah virus corona, tidak sedikit masyarakat yang terdampak secara sosial ekononomi, terlebih bagi golongan masyarakat yang masih rentan. Di antaranya para duafa, yatim piatu, janda, guru ngaji hingga para lanjut usia.
Sejak corona mulai mewabah seperti saat ini, sebuah gerakan yang digagas Forum Umat Islam Boyolali (FUIB) menggelar pembagian ratusan nasi kotak gratis. “Saat bulan puasa lalu, kami juga menggelar kegiatan Ifthor Nasi Kotak untuk berbuka puasa,” kata Ketua FUIB Kab Boyolali Ustadz Ghufron Rifa’i.
Kegiatan pembagian ratusan nasi bungkus yang dilakukan berlangsung cukup lancar, bahkan setelah ramadhan berlalu, kegiatan pembagian nasi bungkus masih berlanjut, kendati hanya dilakukan pada hari tertentu saja.
“Seperti yang kami gelar di Dusun Tawangrejo, Simo pada akhir Mei lalu. Dimana kami dapat beramah tamah dengan warga setempat, sehingga dapat diketahui apa yang mereka resahkan disaat pandemic seperti saat ini?” ujar Gufron.
Demikian halnya di tempat lain, lanjut Gufron, selain mempererat tali silaturahmi, pihaknya dapat melaksanakan ukhuwah islamiyah untuk sedikit meringankan beban terkait adanya wabah pandemi covid 19. “Kami sangat bersyukur pembagian sedekah yang kami lakukan ini ternyata dapat dukungan dari masyarakat,” ujarnya.
Dalam pembagian ratusan nasi kotak gratis yang melibatkan para pengurus dan anggota FUIB, Ghufron Rifa’i menyampaikan terimakasihnya kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu suksesnya pembagian sedekah tersebut.
“Banyak pihak yang telah membantu, salah satunya jajaran Polres Boyolali yang rela menemani mengantar hingga ke rumah para mustahik (penerima),” ujarnya.
Menurut Ghufron Rifa’i, kegiatan tersebut langkah kecil dalam melakukan ikhtiar memperhatikan para yatim hingga dhuafa lainnya. Pihaknya berharap kegiatan rejeki ini dapat terus dilakukan.
Senada, mewakili Polres Boyolali, Aiptu Wakidi mengapresi aksi sosial yang dilakukan FUIB, menurutnya kegiatan tersebut sangat membantu dalam mengurangi beban hidup yang yang ditanggung para yatim, duafa, hingga guru ngaji, para janda maupun lanjut usia terlebih di masa pandemi Covid ini.
“Memang, tali asih para dermawan sangat diperlukan untuk meringankan beban mereka, terlebih di saat wabah corona masih berlangsung seperti saat ini,” pungkasnya.