415 Peserta Mengikuti Seleksi Pelatihan Kerja di BLK Kabupaten Boyolali

Peserta mengikuti seleksi di Balai Latihan Kerja Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Menjelang masa penerapan adaptasi kebiasan baru, Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT-BLK) Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Boyolali kembali membuka seleksi pelatihan kerja.

Berbeda dengan biasanya, kali ini ratusan peserta seleksi tahap pertama Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) diwajibkan untuk menggunakan masker saat mengikuti pelatihan dan protokol kesehatan lainnya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Meskipun new normal, bukan berarti kegiatan dilakukan seperti biasanya. Kali ini peserta diwajibkan menggunakan masker, dicek suhu tubuh saat masuk ruangan,” kata Kepala UPT BLK Kabupaten Boyolali, Budi Susilowati disela kegiatan seleksi di Balai Latihan Kerja Boyolali yang berada di Kecamatan Teras.

Dijelaskan, seleksi tes tahap pertama PBK difokuskan pada keterampilan menjahit dengan diikuti 415 peserta yang terbagi menjadi dua gelombang seleksi.

“Pada 2 Juni kemarin sudah terlaksana khusus menjahit. Alhamdulillah, pesertanya luar biasa, untuk menjahit ini pendaftarnya sejumlah 415 peserta. (Seleksi) dilaksanakan dalam satu hari tetapi dua sesi. Sesi pertama telah dilaksanakan jam 08.00 dan yang kedua jam 10.00,” ujarnya.

Pihaknya berharap 48 peserta yang akan diambil dari 415 peserta seleksi tersebut dapat siap untuk langsung berkerja. “Dari 400 peserta khusus menjahit, BLK mengambil 48 peserta untuk mengikuti pelatihan disini. Setelahnya, diharapkan para peserta dapat berkerja di perusahaan garmen yang berada di Boyolali,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Kabupaten Boyolali, Syawaludin menjelaskan bahwa PBK tersebut bertujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan siap berdaya saing. Hal tersebut dilakukan mengingat tingginya jumlah pencari kerja di Kabupaten Boyolali, (per bulan Juni 2020) dan juga pemegang Kartu Pencaker (Kartu Pencari Kerja) sekitar 10.500 jiwa.

“Harapan dari pelatihan PBK itu adalah menciptakan tenaga kerja Boyolali yang terampil dan siap berdaya saing,” katanya.

Dilanjutkan, sejumlah perusahaan garmen telah meminta Diskopnaker untuk melakukan pendampingan dalam pembukaan lowongan kerja pada pertengahan Juni lalu. “Dengan adanya peluang dan tingginya animo masyarakat dalam mencari pekerjaan, dia berharap para peserta yang lulus seleksi dapat meningkatkan keterampilan dan mendapatkan sertifikasi,” ujarnya.

Adapun proses pelatihan di UPT BLK Boyolali selama satu bulan, peserta tidak dipungut biaya alias gratis. Mereka akan mendapat berbagai fasilitas seperti modul baju kerja, pakaian olahraga, sertifikat, uji kompetensi, dan juga asuransi kesehatan.