FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setelah Puskesmas Simo, giliran Pasar tradisional Ampel, ditutup selama tiga hari, Rabu-Jumat (15-17/7). Penutupan sementara pasar tersebut karena adanya pedagang di Pasar ampel terkonfirmasi positif Covid-19.
Selama penutupan, dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area pasar. Seperti dilakukan pada Rabu (17/7), sejumlah petugas melakukan penyemprotan secara serentak. Bagian luar disemprot menggunakan mobil milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Sementara, pintu gerbang pasar dipalang memakai bambu. Selain itu, dibeberapa tempat juga dipasang tulisan berisi pengumuman tersebut. Sebelumnya, petugas juga menyampaikan pengumuman langsung kepada para pedagang.
“Kami sudah sosialisasi langsung kepada para pedagang dan paguyuban pedagang pasar tersebut mengenai penutupan sementara pasar itu,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Karsino.
Adapun penyemprotan yang dilakukan petugas, juga menjangkau sudut pasar karena mobil dilengkapi dengan selang yang panjang. Sedangkan untuk bagian dalam pasar, penyemprotan dilakukan petugas dengan menggunakan handsprayer.
Petugas peyemprot juga menggunakan alat pelindung diri (APD). Mereka bergerak cepat menyemprot bagian kios maupun los dalam area pasar. Jika cairan disinfktan dalam tangki handsprayaer habis, langsung diisi lagi agar penyemrotan bisa dilanjutkan.
Camat Ampel, Dwi Sundarto, penutupan pasar selama tiga hari dilakukan setelah ada satu pedagang berinisial Rmn dinyatakan positif Covid-19. Pasar juga disemprot disinfektan untuk membunuh virus yang ada. “Dengan penyemprotan disinfektan ini maka pasar bisa bersih dari virus penyebab Covid-19,” katanya.
Disisi lain, jajaran gugus tugas percepatan penanganan covid 19 Boyolali juga melakukan rapid test terhadap kontak erat dari Rmn. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada penularan Covid-19. Sekaligus menjamin kondisi aman dan sehat masyarakat lainnya.
Adapun jumlah pedagang di Pasar Ampel, Dwi Sundarto menyebut ada sekitar 1.335 pedagang. Mereka terdiri, pedagang toko atau kios sebanyak 90 orang. Pedagang los sebanyak 955 orang, pedagang pasar pagi 250 orang dan pedagang kaki lima 40 orang.
“Pasar akan dibuka kembali untuk kegiatan perdagangan pada Sabtu (18/7),” pungkasnya.