FOKUS JATENG-BOYOLALI-Hama wereng coklat yang menyerang batang padi bikin gelisah para petani di sebagian wilayah Boyolali. Padi usia dua hingga tiga bulan pun terancam gagal panen karena wereng itu. Padahal serangan hama tikus juga belum mereda hingga kini. Para petani tersebut tersebar di sejumlah desa. Antara lain, Desa Jembungan, Desa Cangkringan, Desa Sambon, Desa Jipangan dan Desa Kuwiran.
“Tikus belum hilang, kini giliran padi yang diserang, malah tidak hanya padi muda tapi di desa saya antara 60-100 hari atau siap panen” ungkap Wahyono (52) petani asal Desa Jembungan.
Dia menuturkan beberapa kali tanam, namun terus merugi akibat serangan hama tikus. Saat hama tikus agak mereda, dia pun kembali menanam padi sawah miliknya. Namun, tanaman padi pun gagal panen akibat serangan hama wereng yangsudah berlangsung sekitar tiga pekan ini. Dia menyebut upaya pengendalian hama wereng coklat itu pun gagal.
“Sudah disemprot tetap masih ada. Dua kali semprotan massal pengendalian juga tidak berhasil,” keluhnya.
Dia pun akhirnya membabat habis tanaman padi yang meranggas akibat serangan wereng. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, dia mencoba menebar benih jagung menggantikan tanaman padi miliknya. “Ya, mudah- mudahan bisa tumbuh bagus nantinya. Ini kan masih musim kemarau,”ujarnya.
Perangkat Desa Sambon, Joko Sutrisno juga mengaku pusing memikirkan serangan hama yang terus menyerang tanaman padi miliknya. “Sudah puisng memikirkan sulitnya mendapatkan air irigasi, padi malah diserang hama wereng. Padahal, hama tikus belum reda,”katanya.
Petani lain, Suratmin (41) asal Desa Cangkringan juga membenarkan serangan hama wereng di desanya sudah meresahkan. Dia menyebut lahan garapannya juga tidak panen.
“Panen yang lalu rugi karena hama tikus. Hasil panen hanya laku Rp 1,5 juta, ya ludes untuk menutup biaya tanam serta membeli pupuk dan biaya lainnya. Padahal, sawah ini saya sewa dari Pemerintah Desa Cangkringan,” ujarnya.
Karena ada batas waktu sewa setahun, dia pun nekat kembali bertanam padi. Harapannya, bisa panen lebih baik meskipun hama tikus belum hilang sepenuhnya. Ternyata harapan meleset karena tanaman diserang hama wereng. Sebelum terlambat, dia mencoba menyemprotkan pestisida.
“Belum tahu, bisa selamat atau tidak,” ujarnya.
Jika tanaman padi siap panen yang terserang wereng, maka akan kering dan mati. Bulir padi juga banyak yang kosong akibat terkena hama tersebut. “Petani bakal rugi banyak karena tanaman banyak yang mati,” pungkasnya.