HUT RI KE-75: Komunitas Dalang Wayang Kulit Nusantara Boyolali Gelar Pentas secara Virtual

Gelaran pentas wayang kulit virtual yang digelar Dalang Wayang Kulit Nusantara Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, komunitas dalang wayang kulit nusantara menggelar pentas wayang kulit virtual. Acara ini merupakan ruwatan nasional untuk kesejahteraan bangsa, sekaligus mengajak seluruh masyarakat khususnya pecinta wayang kulit untuk meningkatkan doa kepada Tuhan agar terhindar dari wabah virus Corona.

Menurut salah satu dalang asal Nogosari, Ki Wartoyo, pentas ringgit wacucal (wayang kulit) yang sajiannya dengan format climen dan disiarkan secara streaming ini, merupakan bentuk keprihatinan, kemudian digelar atas dukungan seluruh dalang wayang kulit se-nusantara yang tergabung dalam Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi).

“Pentas wayang ruwatan ini juga digelar dalam menghadapi pageblug atau wabah penyakit, seperti yang saat ini menimpa hampir seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia, yakni Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19,” kata Ki Dalang Wartoyo. Senin (17/8/2020).

Dijelaskan, pentas wayang kulit yang dimainkan secara bergantian oleh seluruh dalang, durasinya dikemas dalam format padat (satu jam) tersebut, hanya diiringi sebagian kecil perangkat gamelan iringan lengkap, yakni hanya gamelan slendro didukung elekton, tanpa pelog.

“Untuk lakon ya beda-beda, karena seluruh dalang pentas bergantian dengan durasi masing-masing satu jam, selama 24 jam,” imbuhnya.

Wartoyo menambahkan, inti dari pagelaran wayang yang disiarkan secara streaming ini, adalah meruwat bumi nusantara agar wabah corona segera berlalu. Meski demikian, ki dalang menggelar yang pentas climen dari rumahnya itu mengakui musibah itu datang dari Tuhan sebagai ujian untuk meningkatkan ketaqwaan.

“Insyaallah, dengan doa bersama, maka akan mendapatkan perlindungan dari Gusti Allah. Semoga negara kita segera terbebas dari penyakit yang disebabkan virus corona. Kami melakukan ruwatan bumi nusantara dan berdoa bersama dengan cara tirakatan wungon (semalam suntuk), semoga wabah corona segera berlalu dan kita bisa pentas lagi seperti sebelumnya,” pungkasnya.