FOKUS JATENG-BOYOLALI-Perayaan hari kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia di Boyolali pada tahun ini terasa berbeda. Untuk kali pertama, upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang biasanya digelar secara fisik di Alun-alun Kidul Pemkab Boyolali kini dilakukan secara virtual. Hal ini dilakukan demi mencegah penularan virus Covid-19 serta mendukung protokol kesehatan tetap menjaga jarak alias social distancing.
Bupati Boyolali, Seno Samodro sebagai Inspektur Upacara yang memimpin langsung upacara yang berlangsung sangat singkat tersebut. Upacara dengan hanya 5 kompi peserta upacara ini terdiri dari Danramil, Kapolsek, Camat, anggota TNI, Polri, serta pejabat dan pegawai dilingkungan Pemkab Boyolali.
Degan tetap mematuhi protokol kesehatan, hal lain juga terlihat dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Boyolali tahun ini. Siswa yang bertugas diambil dari Pasukan Pengibar Bendera tahun 2019 berjumlah tiga orang saja. Ketiga siswa tersebut yakni Diasti Nur Cahyani siswa SMAN 1 Andong, Muarief David Widhiyas Putera siswa SMAN 1 Ngemplak dan Randi Yoga Fahriyanto siswa SMAN 1 Boyolali.
Seno dalam amanat singkat singkatnya, meminta masyarakat berdampingan dengan virus Corona. Virus Corona tak perlu ditakuti.
“Ora maido, rakyat podo susah, rakyat podo jirih mergo pagebluk seng jenenge Corona. Glidhig ora mlaku, arep lelungan wedi, waswas, prihatin. (tidak bisa dipungkiri, rakyat menjadi susah, rakyat menjadi takut karena pandemi Covid-19. Tidak bisa mengais rejeki, bepergian menjadi takut, waswas dan prihatin),” ungkap Bupati Seno.
Kendati berada di tengah kondisi pandemi Covid-19, Bupati Seno berharap pembangunan di Kabupaten Boyolali dapat terus dilanjutkan. “(Covid-19) Tidak perlu ditakuti, secara riil mari kita hidup berdampingan bersama Covid-19. Dirgahayu Republik Indonesia Ke-75. Semoga Indonesia tambah maju,” ujar Seno diakhir sambutannya.