FOKUSJATENG – KARANGANYAR- Pembangunan food court di lahan kosong bekas bangunan kantor Kwarcab pramuka Karanganyar berakhir penuh misteri. Pasalnya secara tiba-tiba saja Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi & UKM Disdagnakerkop Karanganyar mengubah konsep pembangunan dari perencanaan semula.
Diketahui saat awak media wawancara dengan Kadinas Disdagnakerkop Martadi sebulan lalu dijelaskan bahwa konsep bangunan food court dari bahan bekas kontainer ala kafe kekinian. Desain bertema industrial itupun sudah jadi di lahan tersebut.
Namun, secara tiba-tiba saja saat disidak oleh Komisi B DPRD Karanganyar Selasa (25/08/2020) sett bangunan food court berubah akan dibuat dari tenda. Alasannya, lebih ringan dan bisa dibongkar pasang. Sedangkan bangunan food court dari kontainer yang sudah ada tersebut oleh Disdagnakerkop dikatakan hanya sebagai tempat untuk pembayaran alias kasir terpadu.
Ketua Komisi B DPRD Karanganyar AW Mulyadi yang langsung sidak bersama seluruh anggota komisi serta dihadiri Kadinas Disdagnakerkop Karanganyar Martadi beserta staf mengaku bingung dengan perubahan tersebut.
“Kami juga bingung karena Kadinas saya tanya sett patent dasar bangunan food court seperti apa, tapi jawabannya tidak memuaskan. Katanya sett bangunan dibuat dari kontainer tapu ini berubah menjadi sett tenda,” tandas AW Mulyadi.
Bahkan AW Mulyadi juga sempat bingung melihat bangunan food court yang sudah jadi berdiri kuat dua lantai. Sementara AW mempertanyakan mana mungkin logikanya jika bangunan itu dialih fungsi menjadi tempat pembayaran.
“Lha kalau pusat kasir kok dua lantai yang lantai atas terbuka. Lalu cara bayarnya bagaimana?” keluh AW Mulyadi.
Menanggapi kebingungan Komisi B yang menyoal set paten dasar bangunan food court tersebut, Kadinas Disdagnakerkop Martadi spontan langsung meyakinkan pada dewan yang lakukan sidak bahwa sett bangunan food court akan dibuatkan model tenda yang bisa dibongkar muat. Sedangkan bangunan kontainer itu hanya untuk pusat kasir atau pembayaran terpadu.
“Nanti bentuknya tenda berjumlah 24 jadi bukan yang kontainer ini. Konsep saya begitu. Gambar detailnya nanti, bukan sekarang,” kilah Martadi saat dicecar konsep teknis bangunan food court.
Martadi berjanji bertanggung jawab bahwa konsep food court tetap berjalan walau dengan sett tenda sehingga tidak mengganggu fungsi lahan parkir. “Kami dari Dinas serius menggarap konsep food court ini demi manfaat banyak termasuk sumber PAD serta meningkatkan taraf hidup PKL,” tegasnya.