FOKUSJATENG – KARANGANYAR – Proyek rehabilitasi kawasan pusat jajanan serba ada (Pujasera) ditengarai dikerjakan pemborong alias rekanan bodong, Kamis (17/9). Itu karena dalam perbaikan fasilitas di komplek jajanan kuliner yang telah berjalan dua hari tersebut tidak disertai papan
nama proyek.
Tak ayal lagi, kondisi itu membuat para pedagang setempat resah juga, lantaran mereka khawatir rehab nasib mereka akan tergeser pedagang baru. Hasil pantauan dilapangan menyebutkan, kawasan pujasera yang dikelola Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi (Disperindakop) Karanganyar, terlihat ada aktivitas pekerjaan rehabilitasi dimulai dengan membuat galian di pendapa dengan rencana untuk dibuat sekat lapak pedagang.
Hanya saja, sejak dua hari beraktivitas tidak ada papan nama proyek. Sehingga proyek itu siapa yang mengerjakan, anggaran nilai proyek, berapa hari dkerjakan maupun siapa rekanan yang mengerjakan tidak ada yang mengetahui. Sehingga proyek yang dikabarkan dengan anggaran Rp 190 juta, ditengarai dilakukan rekanan bodong.
“Selain itu kami juga resah, karena muncul kekuatiran bila rehabilitasi nanti selesai ada perubahan para pedagang. Pedagang yang lama kuatir tergeser dengan pedagang baru,” ungkap salah satu pedagang
yang enggan disebut namanya.
Wakil ketua Komisi C DPRD Karanganyar Supriyanto pihaknya akan mengecek terlebih dahulu ke lokasi proyek, untuk memastikan apakah pekerjaan yang dilakukan dinas terkait.
“Begitu juga kami juga akan cek dulu apakah ada papan nama proyek dalam pekerjaan tersebut,” tutur Supriyanto. Sementara Kepala Disperindakop Karanganyar Martadi saat mengatakan, pihaknya juga akan mengecek dulu ke lapangan untuk memastikan proyek tersebut. Termasuk siapa yang mengerjakan dan memastikan adanya papan nama proyek.
“Saya akan cek dulu proyek tersebut, sehingga belum bisa menjelaskan secara banyak soal pekerjaan tersebut,” tandas Martadi saat dikonfirmasi wartawan.