FOKUS JATENG-BOYOLALI-Untuk kesekian kalinya, relawan Kompak di Boyolali kembali menunjukkan eksistensinya. Komunitas relawan yang anggotanya berasal dari berbagai ormas ini menyasar kalangan warga tidak mampu untuk diperbaiki tempat tinggalnya.
Pada awal tahun 2020 lalu, mereka membedah rumah milik seorang wanita tua yang hidup menyendiri disebuah gubuk tak layak huni yang tinggal di Desa Candi, Kecamatan Ampel. Kini giliran, rumah pasangan Rofig (48) dan Tutik Prihartini (46) warga Dusun Tegalsari Rt 03 /01 Desa Kaligentong Kecamatan Gladagsari yang dibedah sehingga layak untuk dihuni.
Menurut koordinator relawan Kompak, Budiono atau Budi Gogon, pihaknya terus membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu, tak terkecuali anggotanya melalui program bedah rumah yang kali ini dilaksanakan pada rumah Tutik salah satu anggota aktif, warga Desa Kaligentong, Kecamatan Gladagsari.
“Pemilik rumah Tutik Prihatin dan Rofiq dan satu anak kelas SMP. Sehari-hari bikin capcay dititipkan di warung-warung dan buruh jualan buah. Kebetulan mereka adalah salah satu sukarelawan Kompak, yang memiliki jiwa sosial tinggi. Setelah pengurus melihat kondisi rumahnya yang tidak layak huni, kemudian dibangun. Alhamdulillah, sesuai dengan kemampuan anggota dan dukungan banyak pihak, sebagai bentuk solidaritas,” ungkap Budi Gogon.
Sebelum dibedah, rumah milik keluarga tersebut terdiri dari ruang tamu yang disekat klambu kemudian kamar. Di belakang ada dapur dan kamar mandi, dengan dinding papan. “Jumlah anggaran untuk material sekitar Rp30 juta. Ini didukung oleh pemerintah desa, kemudian ditambah dari para donatur. Selain itu ada dukungan dari komunitas lain,” lanjut dia.
Ukuran bangunan sekitar 8 meter x 5,5 meter. Terdiri dari teras, ruang tamu, kamar mandi, dapur dan tempat setrika. Budiono mengatakan proses pembangunan rumah juga didukung oleh komunitas atau organisasi masyarakat lainnya seperti Banser, Rajawali, Forsa, GPS, Sparta, Welas Asih, warga sekitar dan sebagainya.
Adapun kegiatan gotong royong sudah dimulai sejak Minggu (4/10/2020) lalu, pihaknya menargetkan bedah rumah tersebut rampung dalam waktu dua pekan ke depan. Bangunan dibuat menjadi bangunan permanen dengan dinding batako
Anggota DPRD F PDIP Boyolali,Dwiadi Nugroho mengapresiasi peran serta kerja kerelawanan yang dilakukan mbak Tutik dan suaminya. Pihaknya berharap bantuan sejumlah material melalui program bedah rumah tersebut bisa membantu merenovasi rumah.
“Mbak Tutik ini bisa menjadi teladan dalam mengaplikasikan nilai kemanusiaan. Ia bahkan aktif menjadi relawan Covid-19 di tingkat desa,” pungkasnya.