FOKUS JATENG-BOYOLALI-Ada penambahan klaster baru kasus Corona Virus Disease (Covid-19) di Boyolali. Lima klaster terdeteksi oleh tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali. Penambahan kasus Selasa-Jumat (6-9/10/2020) sebanyak 77 kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali, 21 kasus diantaranya telah membentuk klaster tersebut disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina pada Jumat (9/10/2020) di kantornya..
“Di Boyolali ada penambahan lima klaster. Yaitu klaster yang berasal dari Desa Pulutan. Ini karena ada besuk (menjenguk orang sakit) terhadap salah satu warga masyarakat yang sakit. Besuknya dirumah, teridentifikasi ada 26 kontak erat dan setelah dilakukan skrining dengan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction atau tes swab) teridentifikasi ada delapan yang positif,” ungkap Lina, sapaan akrab Kepala Dinkes Boyolali.
Selain klaster JHP Pulutan yang mengalami penambahan sejumlah delapan kasus, ada pula klaster ABP Dibal sejumlah enam kasus, klaster MNA Kebonan sejumlah tiga kasus, klaster Tenaga Kesehatan (nakes) dr. Oen sejumlah satu kasus, dan klaster JPT Gombang sejumlah tiga kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Dilanjutkan, sebanyak 77 kasus tersebut dikonfirmasi pada hari yang berbeda, pada Selasa (6/10/2020) terkonfirmasi sebanyak 13 kasus, Rabu (7/10/2020) terdapat 21 kasus, Kamis (8/10/2020) sebanyak 20 kasus dan pada Jumat (9/10/2020) terdapat penambahan kasus sebanyak 23 kasus.
Sebanyak 77 kasus positif Covid-19 tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Antara lain di Kecamatan Ampel, Andong, Banyudono, Boyolali, Cepogo, Gladagsari, Juwangi, dan Karanggede. Selain itu, ada pula yang berasal dari Kecamatan Nogosari, Mojosongo, Ngemplak, Sawit, Simo, Teras, Wonosamodro, dan Sambi.
Sehingga, akumulasi jumlah keseluruhan pasien postif Covid-19 di Kabupaten Boyolali menjadi 945 kasus. Dimana 945 kasus tersebut yang posisi masih dirawat ada 87, yang melaksanakan isolasi mandiri 107, sudah selesai isolasi 716 dan meninggal 35. Dengan data tersebut, kondisi di Boyolali untuk prosentase kesembuhan sebesar 76 persen, sedangkan prosentase kematian ada empat persen.
“Sehingga kami menghimbau kepada masyarakat, jangan pernah lupa menegakkan protokol kesehatan. Jangan pernah membuat kerumunan,” imbaunya.