Tanggap Darurat Erupsi Merapi, PMI Salurkan Ratusan Family Kit

Pengecekan armada untuk penyaluran bantuan PMI Boyolali ke warga di lereng Merapi. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan bantuan ratusan Family kit, Terpal , Selimut dan Matras ke lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah Selo Boyolali. Bantuan tersebut disebarkan kepada para pengungsi serta petugas yang tengah melakukan operasi tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi.

“Selain menyalurkan bantuan,dan mengerahkan relawan, kami juga menyiagakan satu mobil listrik untuk membantu memberikan penerangan saat dipengungsian,” kata Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said disela kunjungan ke Posko PMI Desa Lencoh, Kecamatan Selo. Selasa (17/11/2020).

Menurut Sudirman, beberapa kabupaten yang berpotensi terdampak erupsi Merapi. Yakni Boyolali, Klaten, Magelang, dan Sleman. Untuk menghadapi bencana Erupsi ini, PMI telah menyiapkan beberapa pos pengungsian untuk menampung masyarakat terdampak Erupsi Merapi ini. “Sesuai mandat PMI, kami menyiapkan layanan kesehatan, layanan kebersihan. Terlebih saat ini sedang pandemi COVID-19 sehingga termasuk bantuan itu harus disegerakan,” katanya.

Tak hanya di Boyolali penyiapan tempat pengungsian ini didirikan. Diseluruh daerah yang berpotensi terdampak Erupsi Merapi juga telah disiapkan tempat pengungsian yang nyaman. Seluruh tempat untuk menampung para pengungsi telah diberi matras, selimut, hingga family kit agar para pengungsi aman dan nyaman selama tinggal di pos pengungsian.

“Intinya teman-teman yang sudah terlatih, sudah terbiasa menghadapi masalah seperti ini. Kita menggunakan mereka. Kadang-kadang dalam situasi tertentu diperlukan keterampilan khusus,” imbuhnya.

Sudirman menegaskan, sebanyak 300 relawan yang diterjunkan untuk mengevakuasi warga di sejumlah desa di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi sudah berkoordinasi dengan instansi terkait. Bahkan menyiapkan lokasi pengungsian standar protokol kesehatan COVID-19 untuk warga di 3 desa yang tinggal di KRB.

“Bekerjasama dengan pemerintah dalam menggunakan fasilitas balai desa, fasilitas sekolah, gedung-gedung yang bisa dipakai untuk menampung pengungsi,” ungkapnya.

Staf Humas PMI Boyolali Mohammad Aziz Nugraha menjelaskan ada tiga desa berstatus KRB di Kecamatan Selo antara lain Desa Jrakah, Klakah, dan Tlogolele. “Puluhan warga pada hari ini yang berada di KRB sudah kami evakuasi bersama petugas dan relawan lainnya,” ujarnya.

Azis menambahkan, selain untuk menyelamatkan para pengungsi, pihaknya bersama para relawan juga diminta untuk tetap mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan. Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19 selama bencana erupsi Gunung Merapi ini.