Pasar Tradisional Desa Dibal Ngemplak Boyolali Ditutup Gegara Dua Warga Sekitar Positif Covid

Penutupan sementara Pasar Dibal Ngemplak, Boyolali (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pasar tradisonal Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali terpaksa harus ditutup sementara. Penutupan berlangsung tiga hari, Minggu- Selasa (29/11-1/12), hal itu harus dilakukan mengingat ada dua warga di sekitar pasar dinyatakan positif terpapar Covid- 19.

Selama penutupan, di kawasan pasar itu dilakukan penyemprotan disinfektan. Hal itu dilakukan sejak Minggu (29/11), sejumlah petugas gugus tugas penanganan Covid-19 melakukan penyemprotan secara serentak. Selain itu, dibeberapa tempat juga dipasang tulisan berisi pengumuman tersebut. Sebelumnya, petugas juga menyampaikan pengumuman langsung kepada para pedagang.

Menurut Kepala Desa Dibal, Budi Setiyono bahwa penutupan pasar Ampel ini bersifat sementara. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi para pedagang dari penyembaran wabah virus corona, setelah ada dua pedagang setempat dinyatakan positif Covid-19.

“Kami sudah sosialisasi langsung kepada para pedagang dan paguyuban pedagang pasar tersebut mengenai penutupan sementara pasar itu,” katanya. Senin (30/12/2020).

Ketua gugus tugas Desa Dibal tersebut menjelaskan selama pasar ditutup tidak ada aktivitas jual beli. Termasuk pedagang kios, los dan oprokan dilarang melakukan aktivitas jual beli dan pedagang diimbau melakukan isolasi mandiri.

“Ya, ini selama penutupan pasar disemprot dengan disinfektan. Penyemprotan selama tiga hari. Dan yang penting pedagang selama tiga hari itu tidak ke pasar dulu,”katanya.

Menurut Budi bahwa penutupan pasar ini juga dimaksudkan untuk mengetahui seberapa kepatuhan para pedagang dan pengunjung pasar dalam menghadapi pandemi virus corona saat ini. Pihaknya,berharap para pedagang selalu mematuhi protokol kesehatan setelah dilakukan penutupan pasar selama tiga hari.

“Setelah penutupan nanti, kami akan pantau terus diantaranya menyiagakan anggota Linmas. Kalau ada pedagang atau pengunjung yang nekat tidak memakai masker, nanti akan didata dan diminta pulang untuk mengambil masker,” ujarnya.

Sementara itu, sejak Minggu (29/12) pintu gerbang pasar terkunci rapat. Selain itu, dibeberapa tempat juga dipasang tulisan berisi pengumuman tersebut. Sebelumnya, tim gugus tugas setempat juga menyampaikan pengumuman langsung kepada para pedagang. Selama penutupan, dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area pasar.

Bahkan, penyemprotan juga menjangkau beberapa sudut pasar karena mobil dilengkapi dengan selang yang panjang. Sedangkan untuk bagian dalam pasar, penyemprotan dilakukan petugas dengan menggunakan handsprayer.

“Selain pedagang diwajibkan mengenakan masker, disetiap sudut akan disediakan tempat cuci tangan. Semoga setelah ini tidak ada lagi yang terkena virus Corona,” pungkasnya.