Ada Coblosan Pilkada, Aktivitas Pasar Tradisional di Boyolali Tetap Normal

Aktivitas pasar tradisional di Boyolali di tengah coblosan Pilkada 2020. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Perhelatan Pilkada 9 Desember 2020 yang berlangsung di Boyolali tak mempengaruhi aktivitas pasar tradisional di wilayah setempat. Kendati tidak seramai biasanya, para pedagang tetap berjualan dan pembeli masih berdatangan ke pasar untuk berbelanja.

“Ya memang ada coblosan, tapi kami tetap buka seperti biasanya. Kalau kurangnya pembeli ini karena masih pandemi Covid 19, bukan karena coblosan,” ujar Sukino (50), salah satu pedagang di Pasar Suggingan.

Pedagang itu mengaku tetap mengais rezeki dan aktivitas perekonomian masyarakat tetap bergeliat.
Meski demikian, para pedagang yang sebagian besar merupakan warga Boyolali tetap menggunakan hak suaranya. Demikian pula para pembeli rata-rata juga tetap mencoblos pasangan calon yang menjadi pilihan hatinya.

“Para pedagang bisa pulang sebentar untuk mencoblos,” imbuhnya.

Setelah itu, pedagang kembali berjualan seperti semula. Sebelum Pilkada berlangsung, Pihak pasar sendiri telah mensosialisasikan ke pedagang agar menggunakan hak pilih dan mensukseskan Pilkada Boyolali. Salah satu pedagang Pasar Sunggingan Warsiti mengaku tetap mencoblos meski tengah berjualan. Dirinya bergantian dengan suami mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).

“Saat saya pulang, suami giliran menjaga dagangan. Setelah balik, giliran suami yang ke TPS,” ungkap Warsiti.

Meski coblosan, jumlah pembeli yang datang tetap ramai seperti biasa. Bahkan sebelum TPS dibuka, pembeli yang datang justru lebih banyak. Dirinya tidak mau menyia-nyiakan rezeki yang datang. Mengingat, para pembeli ramai berbelanja ke Pasar Sunggingan ketika pagi hari.

Sementara Pasar Kota Boyolali juga ramai seperti biasa. Para pedagang tetap berjualan seperti hari sebelumnya. Di lokasi parkir depan pasar, nampak belasan mobil dan puluhan sepeda motor pengunjung diparkir. Sejumlah pedagang oprokan juga terlihat menggelar dagangan.

Salah satu pedagang, Supinah (60) warga Kecamatan Musuk mengaku sudah mencoblos pagi hari. Setelah mencoblos, dirinya kembali berjualan seperti semula. Dia juga mengaku cukup banyak pembeli datang untuk membeli dagangannya.

“Ya, Alhamdulillah cukup ramai,” ujar pedagang buah ini.

Salah satu pembeli di Pasar Boyolali, Heru Cahyono (34), mengaku juga menggunakan hak suaranya saat Pilkada.  “Sebelum datang ke pasar, saya nyoblos dulu ke TPS,” ujar Heru.

Pria asal Winong ini bersyukur pasar tradisional tetap buka. Sehingga tidak kerepotan mencari kebutuhan sehari hari, seperti sayur mayur dan buahan untuk persediaan di rumah. Sementara itu, suasana Boyolali terlihat lebih sepi dibanding hari biasanya. Seperti di sepanjang Jalan Pandanaran Boyolali, arus lalulintas terlihat lancar, termasuk lokasi-lokasi yang biasanya macet. Pusat pusat pertokoan sebagian memilih tutup namun sebagian lainnya tetap buka.