FOKUSJATENG – KARANGANYAR – Lembaga Pengembangan Tehnologi Perdesaan (LPTP) Karanganyar dan Kemenko PMK menggaet kalangan generasi milenial untuk membekali keterampilan dalam bidang wirausaha berbasis pedesaan.
Ini dibuktikan dengan menggelar pelatihan bertema Mewujudkan Desa Wirausaha Domba di Desa Kaliboto Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui terlebih dahulu, acara yang diadakan tanggal 12-13 Desember 2020 ini diikuti oleh tokoh masyarakat dan kaum muda pelaku ternak domba sekitar 40 orang, dihadiri pula oleh Kepala Desa Kaliboto, Camat Mojogedang, Dinas Peternakan Pertanian Kabupaten Karanganyar serta Kepala Dinas Perindagkop Karanganyar.
Direktur LPTP, Rahadi menjelaskan, tema tersebut dipilih karena lahan pekarangan masyarakat di Desa Kaliboto masih sangat luas. Selain itu sudah ada beberapa masyarakat yang memiliki rintisan usaha ternak domba atau wedhus gembel.
“Desa Kaliboto sangat pas untuk menjadi percontohan pengembangan wirausaha ternak domba, lantaran kondisi geografisnya sangat mendukung,” ujar Rahadi di sela sela acara.
Diceritakan pula bahwa lahan luas milik masyarakat di Desa Kaliboto seandainya dikembangkan untuk penopang hidup sebagai mata pencaharian rasanya kurang produktif karena letak geografis yang kurang mendukung. “Seperti area lahan hanya mengandalkan tadah hujan, kesuburan kurang dan mudah mengalami kekeringan sementara tidak ada suplai air yang memadai. Dalam pemanfaatan lahan, upaya alternatif yang dilakukan salah satunya adalah pengembangan domba agar ekonomi masyarakat meningkat secara berkesinambungan,” kata Rahadi.
Usaha pemeliharaan domba lanjut Rahadi, dalam sisi permodalan awal lebih mudah dijangkau oleh kemampuan masyarakat jika dibandingkan dengan modal untuk ternak sapi. Ternak domba dapat dipakai sebagai tabungan “jaga ekonomi atau keamanan hidup” masyarakat.
“Contohnya bila kebutuhan ekonomi mendesak hanya sedikit dapat ditopang oleh penjualan satu ekor domba, tetapi kalau menjual seekor sapi hasil penjualan besar, akhirnya sisa uang dikhawatirkan lebih banyak digunakan untuk konsumtif. Inilah perobahan perilaku yang perlu ditumbuhkan bagi masyarakat, merubah nilai konsumtif menjadi nilai produktif,” jelas Rahadi.
Lebih lanjut Rahadi menjelaskan, ternak domba ROI-nya lebih tinggi dari pada sapi. Domba dalam setahun dapat beranak dua kali tetapi kalau sapi dalam setahun hanya beranak sekali. Konsep beternak domba oleh LPTP di Desa Kaliboto adalah pertama, mengutamakan domba harus gemuk, dan sehat, kedua kotoran ternak dapat dikelola menjadi nilai ekonomi dan ketiga menjadikan Desa Kaliboto ini dapat diproklamirkan menjadi Desa Domba, sehingga banyak masyarakat lain di luar daerah dapat belajar ke Desa Kaliboto. Peluang ini dapat menginspirasi bagi kaum muda untuk melihat bahwa beternak domba dapat menjadi mata pencaharian.
“Peluang market ternak domba sangat luas. Di Indonesia masih mengandalkan support dari peternak di Jawa Barat dan Jawa Timur selain itu peluang pasar di Timur Tengah masih tinggi. Indonesia masih kekurangan dalam produksi domba. Sistim pemeliharaannya harus intensif,” pungkas Rahadi.
SIMAK VIDEO SELENGKAPNYA DI BAWAH INI!!! JANGAN LUPA KLIK SUBSCRIBE, LIKE & SHARE!!!!!