FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan, anggota DPRD Boyolali kerap melakukan kegiatan dengan mobiltas tinggi, salah satunya pada gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali mengharuskan para wakil rakyat ini kunjungi konstituennya.
Hal ini tentu saja para anggota DPRD tersebut berpotensi terpapar Covid-19. Sekretaris DPRD (Sekwan) Boyolali Mulyono Santoso mengatakan, guna mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan DPRD, pihaknya telah melakukan swab antigen secara rutin. Tak hanya 45 anggota DPRD Boyolali saja yang diswab, pegawai Sekretariat Dewan (Sekwan) juga diswab oleh petugas dari Dinas Kesehatan.
“Swab ini kegiatan rutin secara periodik. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Mulyono Santoso.
Dijelaskan swab antigen rutin dilakukan dua minggu sekali, atau bila ada sesuatu yang mendesak, bisa dilakukan sesering mungkin. Karena pihaknya tidak menginginkan terjadi klaster Covid-19 dari lingkungan DPRD.
Apalagi saat gelaran Pilkada 9 Desember lalu. Monitoring Pilkada dilakukan oleh semua anggota Dewan bersama pegawai Sekwan. Sehingga perlu dideteksi, apakah telah terjadi penularan atau tidak.
“Kalau diketahui dengan cepat bisa menghindari penyebaran Covid-19 yang bisa meluas,” katanya.
Sementara itu, salah satu Anggota DPRD Boyolali, Tiyono mengatakan antisipasi penyebaran Covid-19 harus dilakukan semua pihak. Hal itu untuk melindungi seluruh masyarakat, lingkungan kerja dan keluarga.
“Kami punya resiko tinggi terhadap penularan Covid-19. Karena harus keliling terus. Saya pun tidak tahu apakah terkena atau tidak. Makanya harus diswab,” ujarnya.