FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boyolali kini genap menginjak usia ke-70. Sebagai ungkapan rasa syukur, jajaran anggota DPRD Kabupaten Boyolali menggelar peringatan hari jadinya dengan menggelar rapat paripurna istimewa di ruang sidang gedung DPRD setempat pada Selasa (29/12/2020). Tidak ada acara khusus yang digelar dalam peringatan hari jadi kali ini mengingat masih berada di masa pandemi.
Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD, S Paryanto ini juga dihadiri Bupati Seno Samodro. Dalam kesempatan tersebut S.Paryanto menjelaskan bahwa tahun ini merupakan kali keempat peringatan tersebut digelar dengan mengambil tema “Bersama Masyarakat Kita Tanggulangi Covid-19”. Dalam kegiatan tersebut juga dipaparkan sejarah berdirinya DPRD Boyolali yang resmi berdiri pada tanggal 29 Desember 1950.
“Tema tersebut adalah perwujudan dari semangat kita bersama untuk ikut membantu menanggulangi bencana Covid-19 yang sampai saat ini masih menjadi masalah besar bangsa Indonesia, juga di seluruh dunia,” kata Paryanto.
Adapun mengenai fungsi DPRD yakni legislasi, pada tahun 2020 ini, DPRD Kabupaten Boyolali bersama eksekutif telah membahas 25 Rancangan Peraturan Daerah dan satu Peraturan DPRD Kabupaten Boyolali.
“Dan harapan kami semakin tambah meningkat kualitas produktif. Yang paling penting adalah produktif. Sehingga sekaligus untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang menjadi satu bentuk payung hukum dalam penegakan peraturan daerah di Kabupaten Boyolali,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Seno Samodro mengucapkan selamat kepada DPRD yang merayakan Hari Jadi ke-70.
“Semoga DPRD Kabupaten Boyolali menjadi lebih hebat dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat Boyolali, serta semoga kerjasama dan komunikasi yang terjalin antara Pemerintah Daerah dan DPRD terus berjalan semakin baik,” harap Bupati Seno.
Sebelumnya, Sekertaris DPRD Boyolali, Mulyono Santoso mengatakan peringatan HUT DPRD Boyolali ke 70 tahun ini tak seperti tahun-tahun lalu. Masih dalam masa Pendemi Covid-19 menjadikan beberapa kegiatan rangkaian HUT DPRD tak bisa digelar.
Seperti Penanaman pohon, lomba paduan suara tingkat pelajar SMP gerak jalan massal, santunan kepada anak yatim, dan pentas wayang kulit tak dilaksanakan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Ziarah ke makam ketua DPRD Boyolali pertama yakni almarhum S Dirdjo Soeprapto juga tak dilaksanakan untuk mencegah kerumunan karena masih dalam masa Pendemi,” ujar Mulyono.
Meski begitu, rapat Paripurna Istimewa Hari jadi ke 70 DPRD tetap digelar. Acara skral yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat tersebut tak akan mengurangi kehidmatan peringatan HUT DPRD Boyolali tahun ini. “Selepas rapat paripurna dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Namun tidak ada acara resepsi seperti biasanya,” pungkasnya.