FOKUS JATENG-BOYOLALI-Hujan abu sangat tipis melanda sejumlah wilayah di kawasan lereng Merapi Kecamatan Selo, Boyolali. Hujan abu tipis terjadi sejak Jumat (8/1/2021)sore hingga Sabtu (9/1/2021) siang, setidaknya sudah tiga kali wilayah utara dan timur Gunung Merapi itu.
Menurut Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Boyolali, Mujiyanto, hujan abu terjadi setelah Gunung Merapi terjadi guguran lava pijar dan awan panas atau medus gembel. Material abu vulkanik terbawa angin yang mengarah ke utara dan timur dan jatuh di wilayah Kecamatan Selo. “Hujan abu tipis, terjadi kemarin sore sekali, terus pagi tadi dan siang tadi,” katanya, Sabtu (9/1/2021).
Disebutkan, guyuran hujan tersebut melanda sejumlah wilayah diantaranya, wilayah Desa Jrakah, Desa Lencoh dan Samiran. “Abu tipis itu terlihat menempel di dedaunan dan atap kendaraan,” ujarnya.
Meski menempel di dedaunan, kata Muji, guyuran abu vulkanik itu tidak sampai merusak tanaman sayuran milik para petani. Namun justru menambah subur. Hujan abu yang terjadi, lanjut dia, sejauh ini juga belum mempengaruhi aktivitas penduduk. Warga tetap beraktivitas normal.
Salah seorang warga Desa Lencoh, Sunardi, juga mengemukakan hujan abu yang mengguyur Selo masih tipis. Sehingga tidak mempengaruhi aktivitas warga. “Hujan abu tadi pagi dan siang tadi, tipis,” katanya.
Sementara itu, terpantau sejumlah kendaraan bak terbuka diparkir di pinggir jalan yang merupakan jalur evakuasi. Menurut penuturan warga, kendaraan itu akan digunakan untuk mengevakuasi warga jika sewaktu-waktu ada peningkatan status Merapi. Pihak desa juga sudah mengkondisikan beberapa mobil untuk mengangkut warga. Seperti pick up, ambulan dan truk.
“Memang hawanya mulai panas, tapi kalau hewan-hewan seperti kera dan burung belum turun ya masih aman,” pungkasnya.