FOKUSJATENG – BOYOLALI – Tiga remaja asal Sanggar Tari Langen Beksan Kinasih (LBK) Erawati Boyolali, berinisiatif merangkul sejumlah pegiat seni untuk bertahan hidup dan bangkit dari keterpurukan di era pandemi Covid-19. Itu setelah ketiganya sukses mengadaptasi panggung konvensional ke dalam bentuk virtual.
Adalah Gaori Adwitara, Dimas Archellino (SMA 2 Boyolali) dan Cheryl Chece ( Universitas Boyolali ), yang kini tergabung menjadi tim GAC.
“Kami merasa terpanggil untuk mencari solusi masalah tersebut,” ujar salah satu anggota GAC, Gaori Adwitara.
Adapun salah satu solusi untuk bangkit dari keterpurukan itu salah satunya adalah Cinematic Culture dan pembuatan film pendek yang diunggah di kanal youtube LBK Erawati TV.
“Salah satu Cinematic Culture yang sedang di buat oleh mereka adalah Legenda Anarawati yang berlatar belakang historis Prabu Brawijaya V,” imbuh Laura Erawati pemilik sanggar tari Langen Beksan Kinasih (LBK).
Menurut Laura, bermula dari pembuatan Video tersebut kini melahirkan Komunitas seni milenial baru yang di namakan LBK Erawati Gardhapati yang berlokasi di Ngawi, Jawa Timur.
“Nah dalam komunitas seni itu akhirnya banyak seniman yang bangkit, bersinergi dalam mengatasi masalah Covid-19 melalui Cinematic dan Film Pendek,” imbuhnya.
Lebih lanjut Laura menambahkan melalui cinema sebenarnya, para seniman muda itu mulai belajar menggali budaya. Baik itu budaya lokal maupun budaya asing yang baru dikenalnya. Melalui cinematic culture, lanjut Laura, maka akan mengetahui keaneka ragaman budaya melalui sebuah film.
“Film itu juga bisa menjadi media sosialisasi dan media publikasi budaya yang efektif dan persuasif,” tutup Laura.