FOKUS JATENG-BOYOLALI-Paguyuban Kawula Karaton Surakarta (PAKASA) pang Boyolali menggelar aksi teatrikal sebagai pembuka deklarasi pernyataan sikap terkait Konflik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang tak berujung mengundang keprihatinan itu.
Aksi teatrikal berbudaya berlangsung di Pesanggrahan Pracimoharjo,Desa Paras, Kecamatan Cepogo, berupa tarian jawa yang dimainkan dua wanita dan satu pria itu, menggambarkan kondisi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saat ini.
“Aksi teatrikal budaya jawa berupa tarian ini sebenarnya menggambarkan situasi karaton saat ini,” kata Pimpinan Pengurus Pakasa Boyolali KRA Teguh Hadinagoro. Selasa (23/2/2021).
Dia menuturkan, munculnya aksi tersebut dipicu oleh permasalahan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang tak berujung dan mengundang keprihatinan. Puncaknya adalah terkurungnya adik Raja Hangabehi atau Putri Paku Buwono (PB) XII dan putri Raja PB XIII. Yakni GKR Wandansari alias Koesmoertiyah (Gusti Moeng) dan GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani yang sempat terkurung di dalam Keraton Solo selama tiga hari.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan, sehingga kami pun harus menyatakan sikap mendukung upaya penyelamatan Karaton Surakarta,” ujarnya.
Terkait hal itu, KRA Teguh Hadinagoro menegaskan bahwa Pakasa Boyolali menyatakan mendukung upaya Penyelamatan Karaton Surakarta dan isinya melalui Lembaga Dewan Adat yang dipimpin GRA Koes Mortiyah guna tercapai kelanggengan budaya jawa bersumber dari Karaton Surakarta.
“Pakasa pang Boyolali mendukung sepenuhnya kepada Lembaga Dewan Adat (LDA) Karaton Surakarta pimpinan Gusti Moeng,” imbuhnya.
BERIKUT INI VIDEO SELENGKAPNYA!!!!