Satu Pasien Covid-19 Klaster Piknik di Boyolali Meninggal Dunia

Salah satu warga Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel melakukan test swab dibawah pengawasan tim Dokkes Polda Jateng. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kasus pasien Covid-19 meninggal dunia di Boyolali bertambah satu orang, yang berasal dari klaster piknik. Lelaki berinisial Ns (51) ini diketahui meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.

Jenazahnya langsung dimakamkan di pemakaman umum dukuh setempat pada Kamis (22/4) malam dengan menerapkan prokes ketat. “Benar, satu pasien meninggal di rumah sakit, inisial Ns (51),” ujar Camat Ampel, Dwi Sundarto.

Menurut Dwi, korban tidak memliki riwayat komorbid atau penyakit penyerta. Hanya saja, kondisinya memang terus menurun hingga meninggal dunia. “Mungkin saja dia merasa ketakutan atau was- was berlebihan,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak 39 warga Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel dinyatakan positif Covid-19. Hal itu terjadi setelah mereka piknik ke Yogya beberapa waktu lalu. Dari 39 warga tersebut, tiga orang dirawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri.

Sementara munculnya klaster piknik di Dukuh Gondang, Desa Candi, Kecamatan Ampel mendapat perhatian jajaran Dokkes Polda Jateng. Mereka pun segera menggelar test genose dan swab antigen di dukuh tersebut, Jumat 23 April 2021.

Tim Dokkes Polda Jateng dibantu petugas RS Bhayangkara Semarang ini juga melakukan tracking bagi warga Gondang di luar klaster piknik. Puluhan warga itu pun menjalani test genose dan swab antigen serta PCR.

Satu persatu warga antre dengan menerapkan protokol kesehatan. Kemudin dipanggil petugas secara urut untuk tes genose. Jika dinyatakan positif, maka yang bersangkutan diminta test swab antigen. Selanjutnya, warga tersebut wajib isolasi mandiri.

Menurut Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr R Harjuno, Sp KJ, pihaknya ikut turun ke Dukuh Gondang, Desa Candi guna melakukan Tracing, Testing, Treatment (3T). Pihaknya juga dibantu petugas dari RS Bhayangkara Semarang.

“Target kami kegiatan 3T ini bisa menjaring 50 – 100 warga,” katanya disela kegiatan.

Menurut Kombes Pol dr R Harjuno, Sp KJ, praktik 3T tersebut sangat penting sebagai upaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19. Mengingat klaster piknik sudah ditangani jajaran Pemkab Boyolali melalui Dinkes setempat, maka pihaknya mengambil sasaran warga di luar klaster tersebut.

“Ini juga untuk memastikan bahwa kondisi warga yang lain sehat,” sambungnya.

Dari hasil test, lanjut dia, diketahui ada dua warga yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka pun diminta tetap bersemangat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing sembari menunggu hasil uji lab.