FOKUSJATENG – KARANGANYAR – Gembira. Begitulah reaksi warga Karanganyar dalam waktu dekat ini. Lha bagaimana tidak gembira? Sebelum lebaran atau H-7 lebaran kolam renang Intan Pari bakal kembali beroperasional setelah dua tahun ditutup menyusul wabah pandemi Covid-19.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan dirinya sudah meminta pada pihak pengelola kolam renang kebanggaan warga lereng Gunung Lawu tersebut untuk menyuguhkan suasana berbeda dari sebelumnya.
Nantinya, di pinggir kolam, akan ada music live dan suguhan makanan serta lampu-lampu di pinggir-pinggir kolam. Konsep yang dirinya utarakan pada pihak pengelola kolam renang ini, terinspirasi saat kunjungannya disuatu daerah yang pernah dikunjunginya.
“Saya pernah lihat di suatu daerah, tapi saya lupa nama daerah itu. Jadi, orang datang ke sini, tidak hanya renang saja. Sambil jajan dan dengerin musik, asik jadinya,” papar Juliyatmono usai peletakan batu pertama renovasi kolam renang Intan Pari, Jumat (23/4/2021).
Meski begitu, orang nomer satu di Karanganyar ini tetap meminta pada pihak pengelola untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan dan membatasi jumlah pengunjung.
“Tentu saja protokol kesehatan harus tetap diperhatikan, termasuk jumlah pengunjung yang masuk harus dibatasi,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya sangat mendukung sekali renovasi kolam renang yang telah berusia 33 tahun ini. Sebab, sejak pertama kali didirikan, kolam renang Intan Pari ini belum pernah sekalipun direnovasi.
Nantinya, di kolam renang ini pun akan dibangun kolam renang tertutup khusus perempuan.
“Jadi yang boleh renang di situ khusus kaum perempuan. Kaum perempuan pun wajib mendapatkan privasinya. Kalau sekarang ini kan masih jadi satu. Saya yakin, para ibu-ibu maupun kaum perempuan lainnya pasti merindukan kolam renang khusus mereka saja. Laki-laki dilarang keras masuk,” ujarnya.
Kemudian pihaknya pun telah meminta pada pihak pengelola untuk memperbaiki pesawat. Melakukan pengecekan ulang pesawat dan membenahi wahana lainnya.
Konsep pembangunan ini alokasi yang dipersiapkan sebesar Rp 2 miliar. Meskipun diakui oleh Bupati, dana tersebut masih kurang.
“Idelanya butuh dana Rp 20 miliar. Kalau sekarang baru Rp 2 miliar,” terangnya.
Pernyataan Bupati itupun diamini Direktur Utama Aneka Usaha sebagai pihak pengelola wahana wisata dan kolam renang Intan Pari, Samidi.
Menurut Samidi, proses pengembangan kolam renang Intan Pari baru tahap pembuatan Waterboom untuk kolam renang anak.
“Bupati menginginkan Intanpari benar-benar miliki keunggulan dan menjadi objek wisata andalan,” ujarnya.
Lebih lanjut Samidi menjelaskan, konsep objek wisata terintegrasi itu nantinya bukan hanya mengandalkan kolam renang saja tapi fasilitas penunjang lainnya seperti taman remaja, food court,kafe dan aneka mainan yang dikonsep bisa buka siang malam hari.
“Konsep intergrasi intan pari kedepannya ini bisa buka siang dan malam hari,” terangnya.
Menurut Samidi untuk menunjang konsep tersebut akan digelontorkan anggaran maksimal Rp 20 miliar yang dilakukan bertahap sesuai kemampuan APBD.
“Saat ini sudah terealisasi sekitar Rp 2 miliar guna pembangunan pengembangan tahap pertama ini yakni wahana kolam renang,” pungkasnya.