Ribuan Buruh PT PAN Brothers di Boyolali Gelar Demonstrasi Tuntut Gaji Penuh dan THR

Buruh yang menggelar demonstrasi di depan pabrik Desa Butuh, Mojosongo, Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI– Ribuan buruh PT PAN Brothers Tbk demo besar besaran tuntut gaji penuh dan kejelasan mengenai THR. Aksi demo dikabarkan berlangsung serentak di sejumlah grup perusahaan konveksi tersebut. Rabu (5/5/2021).
Seperti di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, ribuan buruh melakukan aksi mogok kerja. Mereka menyuarakan tuntutan hanya dilingkup perusahaan saja.

“Tuntutan untuk membayar gaji bulan April secara penuh belum di jawab, para karyawan malah di minta untuk pulang,” ujar salah satu karyawan PT PAN Brothers Tbk Mojosongo.

Sehingga mereka pun bergerak keluar komplek perusahaan, dan bergerombol di jalan raya depan perusahaan. Mereka terus meneriakkan tuntutan pembayaran gaji dan THR. “Kami masih menunggu,” ujarnya.

Di depan perusahaan, sebagian buruh juga membakar kaos dan baju seragam di jalan. Suasana tambah memanas saat sejumlah buruh menggeber motornya dan berjalan hilir mudik di jalan raya depan perusahaan. Praktis, jalan raya alternatif Boyolali- Teras macet.

Aksi juga mendapat pengawalan petugas Dalmas Polres Boyolali. Untuk mengurai kemacetan, kendaraan dari arah barat dialihkan ke utara masuk ke jalan raya Solo- Semarang di Mojosongo. Ada pula yang berbelok ke selatan ke jalur arah Klaten. Sedangkan dari arah timur, pengguna jalan memilih melintas lewat pertigaan Randusari, Kecamatan Teras.

Senada, ribuan buruh PT. Eco Smart Garment Indonesia di Kecamatan Klego juga melakukan aksi serupa. Menurut buruh, aksi demo dipicu langkah manajemen yang dinilai memberatkan para buruh. Sebab, gaji bulan April yang seharusnya dibayar awal bulan Mei, ternyata diputuskan sepihak untuk dibayar dua kali.

“Yang separo dibayar tangal 5, namun yang kedua belum diketahui bakal dibayar kapan,” ujar salah satu buruh yang enggan disebut namanya.

Buruh yang lain menambahkan, selain masalah gaji, persoalan yang mencuat adalah pembayaran THR. Sesuai kesepakatan, THR dibayar dengan cara dicicil empat kali. Namun secara sepihak perusahaan memutuskan pembayaran THR dicicil hingga lima kali.

“Ini masalah perut, tidak bisa ditunda. Apalagi menjelang Lebaran, kebutuhan semakin bertambah,”imbuh buruh yang lain.

Terkait masalah ini, pihak perusahaan belum bisa dimintai keterangan. Namun ditemui terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, M Syawaludin membenarkan adanya aksi demo yang dipicu pembayaran gaji dan THR.

“Iya benar, ada demo. Tak hanya di Pan Brother Mojosongo, namun juga di Pan Brother yang berada di wilayah Kecamatan Klego dan Sambi” ujarnya saat dihubungi via seluler.