FOKUS JATENG-BOYOLALI-Seorang ojek online Mukorobin mendadak dihentikan sejumlah anak SMA, di kawasan Balai Sidang Mahesa Boyolali pada Kamis (3/6/2021) lalu. Sembari tersenyum para pelajar itu menyerahkan bingkisan sembako dan nasi kuning. Mukorobin pun mengaku cukup senang melihat cara para pelajar mengungkapkan rasa syukur menyambut kelulusannya.
“Ya sangat bagus sekali. Mengungkapkan rasa syukur dengan membagikan nasi kuning, ini lebih bermanfaat, daripada pakai motor-motoran itu,” katanya.
Saat itu, ratusan siswa-siswi SMA/SMK/MA dari 25 sekolah se-Kabupaten Boyolali menggelar acara syukuran dengan cara yang positif. Bertempat di basement Balai Sidang Mahesa. Acara syukuran yang dirayakan dengan kegiatan potong tumpeng yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian bingkisan sembako bagi yang membutuhkan.
Siswa SMA Negeri 2 Boyolali, Muhammad Bagas Prasetyo selaku koordinator acara menjelaskan, kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif di masyarakat tentang kelulusan sekolah. Selain itu, dikatakan olehnya, karena mereka mengalami kelulusan di masa pandemi Covid-19, ingin membuktikan bahwa angkatan kelulusan tahun ini mampu berpikir lebih baik dengan berbagi.
“Tujuan kita mengadakan acara ini, yaitu ingin menghilangkan citra masyarakat tentang kelulusan SMA yang selalu warweran [konvoi kendaraan], mungkin mengganggu kebisingan,” ujar Bagas.
Bagas mengatakan, bahwa dalam rangkaian kegiatan syukuran tersebut, mereka membagikan 225 bingkisan sembako kepada yang membutuhkan, dan 1000 bungkus nasi kuning yang akan disebar di seluruh Kabupaten Boyolali. Dijelaskan Bagas, anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut berasal dari donasi dari seluruh siswa SMA/SMK/MA se- Kabupaten Boyolali dan terkumpul sebesar Rp 15.500.000. Selanjutnya, nasi kuning akan dibagikan di beberapa titik di Kabupaten Boyolali.
“Titik pertama di Boyolali Kota di Taman Pandan Alas, untuk titik kedua di Desa Cepogo, titik ketiga di Desa Karanggede, titik keempat di Alun-alun Pengging,” ujarnya.