FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan warga kota susu memperingati rangkaian acara hari jadi Kabupaten Boyolali . Pada puncak HUT bahkan bakal digelar pentas wayang kulit secara virtual untuk hiburan, sekaligus menumbuhkan nilai-nilai budaya kepada warga. Sementara rangkaian acara lainnya juga akan digelar secara sederhana. Puncak HUT akan diperingati dengan upacara terbatas di halaman Rumah Dinas Bupati, Sabtu (5/6) mendatang.
Menurut Ketua Panitia HUT Boyolali 2021, Wiwis Trisiwi Handayani, peringatan digelar sederhana mengingat saat masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sehingga sudah selayaknya, semua pemikiran tercurah pada upaya mengatasi pandemi tersebut.
“Sehingga HUT Boyolali tahun ini digelar sangat sederhana seperti tahun lalu,” katanya, Selasa (2/6/2021) di kantornya.
Dijelaskan, untuk upacara, pesertanya dibatasi. Yaitu hanya Bupati dan Wakil Bupati serta jajaran Forkopimda. Ditambah dengan para pejabat eselon II dan IIIA. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari kerumunan. Usai upacara, akan dilanjutkan ziarah Ke Taman makam Pahlawan Ratna Negara di Sonolayu Boyolali Kota.
“Meskipun sangat sederhana, untuk Upacara HUT berpakaian kejawen lengkap dan tata cara adat Jawa. Untuk petugas upacara juga menggunakan bahasa Jawa krama inggil,” ujarnya.
Wiwis menambahkan, tidak seperti dua tahun lalu, untuk acara niti tilas di Kali Gede, juga disederhanakan. Yaitu, hanya dilakukan doa dan khataman yang diikuti sejumlah pejabat serta sembilan santri. Acara akan digelar pada Jumat (4/6) usai sholat ashar.
“Seperti tahun lalu, dikarenakan masih pandemi Covid 19, untuk kegiatan ziarah ke Makam Ki Ageng Pandanaran di Klaten kami tiadakan,” katanya.
Untuk menghibur warga dan menumbuhkan nilai-nilai budaya, pihaknya tetap menggelar acara seni berupa pentas wayang kulit secara virtual. Pentas singkat dan padat digelar tiga malam berturut- turut pada tanggal 16, 17 dan 18 Juni mendatang. Tidak akan ada penonton secara langsung yang menyaksikan pentas tersebut. Pentas akan digelar pukul 19.00 – 22.00.
“Pentas wayang dengan tiga dalang berbeda, antara lain, dalang Ki Wartoyo, Ki Surya dan Ki Arif Sarjono dengan tiga lakon yang berbeda pula,” pungkasnya.