FOKUSJATENG – SOLO – Berangkat dari kegelisahan akan perkembangan tata artisitik di Solo, Sugeng Yeah bersama Sanggar Pasinaon Pelangi, Mojosongo membuat sarasehan bertajuk Pengajian Artistik.
Pengajian artistik ini digelar sebulan sekali yang jatuh pada hari Jumat Legi atau Sukro manis. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan semua pelajar yang ingin belajar dan tahu tentang bagaimana menata artistik panggung.
Kegiatan yang diselenggarakan pada 4 Juni 2021 malam, hadir seorang penata lampu gaek asal Solo, Hengky Syahfrudin Rifa’i. Malam itu Hengky Rifa’i panggilan sehari-hari dikomunitas kesenian Solo, menceritakan minimnya referensi buku tentang Tata Artistik Panggung berbahasa Indonesia yang mencakup penataan lampu panggung.
“Buku tentang tata artistik berbahasa Inggris banyak, tapi buku tata artistik yang menggunakan bahasa Indonesia sangat minim sekali, jadi kalau mau belajar tata artistik panggung harus paham bahasa Inggris,” terangnya dalam sarasehan pengajian artistik di Sanggar Pasinaon Pelangi, Mojosongo.
Perlu diketahui Hengky Rifa’i ini lahir Di Solo Maret Tahun 1958. Mulai menekuni tata cahaya panggung tahun 1976. Serius belajar tata cahaya Panggung tahun 1982 saat ia bergabung dengan Kelompok kerja Teater Surakarta (TERA). Sejak itu ia malang melintang di dunia pertunjukan kesenian di Solo maupun di luar Kota Solo, seut saja dengan teater Gapit (sekarang Lungid), Teater Gidag-Gidig , Teater Tari Studio Taksu, kelompok tari Jazz Balle Maniratari Surakarta, Sardono Dance Teater, Komunitas Wayang Suket, Padnewara Jakarta, EkI ( Eksotiks Karmawibangga Indonesia) Jakarta, komunitas Solo Internasional Etnik Musik dan mendukung sejumlah pergelaran kesenian di Soloraya.
Dari pengalamanya tersebut ia berbagi pengalaman dengan generasi milineal yang kebetulan malam itu hadir di Sanggar Pasinaon Pelangi Solo. Ia berharap nantinya juga akan lahir penata artisitik hebat yang akan mewarnai dunia pemanggungan Solo pada kususnya dan Indonesia pada umumnya.