FOKUS JATENG-BOYOLALI– Kedapatan 12 pedagang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan swab test antigen, akhirnya Pasar Simo terpaksa dilockdwon atau ditutup dilakukan hingga tanggal 5 Juli mendatang.
Menurut Camat Simo Waluyo jati, menyusul adanya 12 pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dapat diartikan kurangnya ketaatan pedagang untuk mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Hingga kemudian, pihaknya melakukan swab antigen massal pada 24 pedagang Pasar Simo pada Selasa (29/6). Hasilnya ada 12 pedagang terkonfirmasi positif. Sehingga diputuskan pasar ditutupp sementara sembari dilakukan peyemprotan disinfektan.
“Sudah berulangkali tim satgas melakukan sidak di Pasar Simo. Awalnya sosialisasi masker, dan prokes Covid-19, tapi memang pedagang sulit diatur. Saat dicek ketaatan pakai masker, banyak pedagang enggan pakai masker. Masker hanya ditaruh di saku,” katanya.
Padahal, pedagang tak hanya dari seputar Simo. Bahkan, banyak di antaranya berasal dari luar daerah seperti Sragen, Gemolong, Sukoharjo, Klaten. “Ini semakin meningkatkan resiko penyebaran Covid-19. Hingga Pemkab Boyolali melockdown Pasar Simo 29 Juni sampai 5 Juli mendatang,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali Karsino, juga menyayangkan keengganan para pedagang mematuhi prokes.Ternyata, saat dilakukan swab antigen pada 24 pedagang Pasar Simo, sebanyak 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Pasar pun ditutup sementara dan dilakukan penyempotan,” ujarnya.
Terkait keberadaan pedagang asal luar Boyolali yang juga terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab asal pedagang tersebut. “Jadi satgas pemkab setempat bisa mengarahkan pedagang tersebut untuk isolasi mandiri di daerah masing-masing.” Pungkasnya.