FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan ada sebanyak 153 tenaga medis di Kabupaten Boyolali terpapar Covid -19.
“Mereka yang terpapar Covid 19 terdiri tenaga medis, perawat, hingga bidan. Mereka juga bersinggungan dengan pasien,”katanya.
Kondisi tersebut menurut Ratri, cukup berpengaruh pada pelayanan di fasilitas kesehatan. Mengingat angka paparan cukup tinggi sejak minggu ke 24 sampai ke minggu 27.
“Salah satunya, bisa berdampak pada petugas yang lain, dimana harus menggantikan tugas nakes yang terpapar, hal ini akan menambah waktu kerja sehingga dikhawatirkan dapat menurunkan imuntas petugas,” katanya.
Data dari Dinkes Boyolali, nakes yang terpapar yakni, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 16 kasus, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) 45 kasus, Persatuan Persatuan Perawat Indonesia(PPNI) 43 kasus, Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (Palteki) 8 kasus dan Rekam Medik 13 kasus.
Kemudian dari Farmasi 1 kasus, Akademi Teknik Elektromedik (Atem) 1 kasus, Transporter nakes 1 kasus, bagian admin 1 kasus, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) 9 kasus, Fisiotherapi 4 kasus, apoteker 10 kasus dan sanitarian 1 kasus.
Dijelaskan, peningkatan angka paparan pada tenaga medis ini diduga tertular varian baru. Hal itu diketahui dari penyebarannya sangat cepat. Hingga saat, kata Ratri, para nakes yang terpapar tengah menjalani isolasi mandiri (Isoman) dan masa pemulihan. Sementara pelayanan kesehatan di Rumah sakit (RS) rujukan covid-19 dan umum harus tetap berjalan.
Karena RS masuk sektor esensial yang tidak boleh ditutup. Dengan demikian pihaknya menyatakan telah menambah nakes untuk membantu penanganan pasien. Termasuk di lokasi isolasi mandiri terpusat milik Pemkab Boyolali.
“Kami juga telah mengambil langkah untuk faskes membatasi pelayanan agar nakesnya tetap selamat, tapi masyarakat masih bisa terlayani,” terangnya.
Sementara itu, penambahan kasus pada Kamis (8/7) pukul 11.40 sebanyak 389 kasus dengan total kasus aktif 3.545. Sebanyak 308 menjalani perawatan di RS dan 3.237 lainnya menjalani isoman. Total ada 14.753 kasus terkonfirmasi positif. Angka kesembuhan 72 persen dan angka kematian 4 persen.
“ Saat ini Boyolali berada dizona risiko sedang dengan skor indeks kesehatan masyarakat (IKM) 2,13,” pungkasnya.