FOKUS JATENG-BOYOLALI-Isoman tidak efektif, puluhan OTG Covid-19 di wilayah Kecamatan Banyudono diisolasi ke Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali.
“Ada 14 orang yang terkonfirmasi positif telah melaksanakan karantina mandiri. Namun dalam pelaksanaannya tidak efektif, sehingga dilanjutkan di karantina milik Pemerintah di Asrama Haji Donohudan untuk mengantisipasi meluasnya penularan COVID-19 di wilayah Banyudono,” kata Camat Banyudono, Raditya Sumarno. Kamis (8/7/2021).
Dijelaskan, kasus tersebut kali pertama diketahui adanya 45 pekerja yang terpapar. Karena mereka kemudian pulang ke rumah masing- masing, akhirnya menyebar hingga dilakukan isolasi mandiri. Karena dari penyebaran itu memicu munculnya klaster keluarga.
“Itu data tanggal 25 Juni dari 736 yang dirapid. Kemungkinan saat ini bertambah lagi seiring proses tracing yang masih berlangsung hingga kini,” katanya.
Raditya menuturkan ke-14 tersebut masing – masing berasal dari Desa Denggungan sebanyak 5 orang, Desa Jembungan 2 orang, Desa Dukuh (2), Desa Cangkringan (1) dan Sambon (4). “Ke-14 pasien itu awalnya dijemput dengan petugas dengan mobil ambulan langsung dari rumah masing- masing,” katanya.
Selanjutnya, mereka dibawa ke Kantor Kecamatan Banyudono dan langsung dikirimkan ke AHD Kecamatan Ngemplak pada Rabu (7/7) petang. “Mereka diangkut dengan bus dan dikawal petugas hingga sampai Asrama Haji Donohudan,” katanya.
Kendati telah melakukan pengiriman pasien OTG ke AHD, Radit tidak menampik kemungkinan bisa melakukan pengiriman lagi. Mengingat jumlah pasien OTG yang menjalani isolasi mandiri di seluruh wilayah Kecamatan Banyudono kini mencapai 339 orang.
“Kami bersama gugus kecamatan juga terus mengantisipasi munculnya klaster baru. Karena adanya sejumlah klaster keluarga di wilayah Banyudono yang sebagian diantaranya dipicu adanya klaster dari salah satu pabrik buku tulis tersebut,” pungkasnya.