Kecamatan Banyudono Boyolali Dirikan Dua Tempat Isolasi Terpusat, Salah Satunya di Gedung Kapujanggan

Gedung Kapujanggan Pengging bakal dipersiapkan menjadi tempat isolasi terpusat di Banyudono. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemerintah Kecamatan Banyudono berniat mendirikan dua tempat isolasi terpusat sendiri di wilayah setempat. Camat Banyudono Raditya Sumarno menyebut rencana tersebut didasari banyaknya paparan Covid-19 di wilayah Banyudono.

“Ya dikarenakan kasusnya memang banyak, data terakhir tercatat sebanyak 339 orang,” ujarnya. Jumat (9/7/2021),
Kedua lokasi yang bakal dijadikan tempat isolasi terpusat itu, lanjut Raditya, antara lain Gedung Kapujanggan di Pengging serta Gedung Serbaguna di Desa Denggungan.

Untuk tempat isolasi di Gedung Kapujanggan, selain memiliki kamar mandi, Gedung Kapunjanggan biasa disewa untuk hajatan. “Karena di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang kan tidak ada hajatan. Jadi menganggur dan bisa dimanfaatkan,”katanya.

Raditya menambahkan, jika angka Covid 19 terus melonjak, pihaknya juga akan memanfaatkan Gedung Serbaguna di Desa Denggungan. Gedung tersebut diprediksi bisa menampung hingga 100 orang yang akan menjalani isolasi. Kendalanya, masih berbentuk ruangan terbuka. “Jadi harus dibuat sekat terlebih dahulu,” katanya.

Namun demikian diakui, tidak mudah mewujudkan tempat isolasi di dua tempat tersebut. “Tentu butuh SDM termasuk tenaga kesehatan (nakes) dan relawan. Belum pengadaan tempat tidur, kasur dan selimut. Kami masih koordinasi dengan jajaran terkait.”

Seperti diberitakan, sebanyak 14 warga OTG Covid-19 di wilayah Kecamatan Banyudono terpaksa diisolasi ke Asrama Haji Donohudan (AHD). Pemindahan ke AHD dilakukan lantaran mereka dinilai tidak efektif menjalankan isolasi mandiri di rumah masing- masing.

Sebelumnya, Pemkab Boyolali juga telah menyiapkan gedung isolasi mandiri terpusat bagi pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19. Terdapat tiga gedung yang menjadi pusat bagi pasien isolasi mandiri. Ketiga gedung terbut yakni Gedung PGRI yang berada di Desa Karanggeneng tepatnya di daerah Singkil ini akan menampung pasien sebanyak 60 orang. Eks kantor Perumda Tirta Ampera di kawasan kampung Surowedanan, Kecamatan Boyolali juga akan difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri terpusat dengan kapasitas 60 pasien.

Selain kedua gedung tersebut, Pemkab Boyolali juga telah menyiapkan Bungalow Selo untuk digunakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi warga Kecamatan Selo. Hotel milik Pemkab Boyolali ini berkapasitas 34-40 tempat tidur ini dilengkapi fasilitas untuk para OTG.

“Setiap kamar sudah ada kamar mandi dan kalau mau berjemur juga sangat luas tempatnya. Khusus OTG yang bergejala kita arahkan ke rumah sakit,” ujar Sekda Kabupaten Boyolali, Masruri.