FOKUSJATENG-SOLO-Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung lebih dari satu tahun, sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga 10 Juni 2021 tercatat 1.885.942 orang terinfeksi virus corona dengan pasien sembuh 1.728.914, korban meninggal 52.373 orang.
Untuk menangkal penyebaran virus covid-19, pemerintah terus berupaya melakukan vaksinasi Covid-19. Dengan target sasaran vaksinasi mencapai 181.554.465 orang yang terbagi kebeberapa kelompok sasaran vaksinasi yaitu SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia mencapai 40.349.049 orang.
Hingga 10 Juni 2021, pemerintah telah melaksanakan vaksinasi ke-1 bagi 19.211433 orang dan vaksinasi ke-2 bagi 11.488.917 orang..
Namun, bersamaan dengan upaya pencegahan penyebaran virus corona dan pelaksanaan vaksinasi tersebut, masih terdapat sejumlah warga di beberapa daerah yang menolak rapid test dan vaksinasi.
Selain minimnya akses informasi pemerintah, penolakan tersebut disebabkan karena berita hoaks, yang bisa menciptakan ketakutan nyata di tengah-tengah masyarakat.
Peredaran informasi hoaks Covid-19 dan hoaks vaksin Covid-19 melalui berbagai kanal dan media sosial ternyata mampu menimbulkan kecemasan dan ketakutan bagi sebagian masyarakat kita.
Sehingga banyak masyarakat yang berfikiran negatif dan tentunya berpotensi mempengaruhi kesehatan mental masyarakat. Seperti ketakutan dan kekawatiran yang berlebihan.
Belum lagi, beberapa waktu lalu ditemukannya kasus Covid-19 dengan varian yang baru seperti di Kudus, Jawa Tengah.
Untuk menghindari stress karena Covid-19 yang dapat menyebabkan menurunnya anti bodi , pemerintah mengimbau agar masyarakat untuk selalu menjaga imunitas tubuh dengan rutin olah raga dan istirahat yang cukup kurang lebih 8 jam.
Setelah menjaga imun, masyarakat dihimbau tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan 5 M (memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas ) agar terhindar dari tertular virus Covid-19. Dalam upaya memberi pengetahuan tentang virus covid-19, pemerintah tidak mungkin bisa sendirian. Melainkan perlu kerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat dan stakeholder baik lembaga pemerintahan maupun swasta, antara lain tokoh masyarakat tokoh agama dan awak media.
Sudah bukan rahasia umum bahwa Jurnalis memegang peranan penting dalam pemberitaan penanganan Covid-19 dan pelaksanaan vaksin Covid-19. Media masa juga sering disebut infodemik, mulai dari televisi, radio, koran, majalah, tabloid, hingga portal berita online.
Jurnalis sebagai salah satu pilar demokrasi Indonesia bertugas menyampaikan informasi secara akurat, cepat, dan tepat sehingga kebutuhan masyarakat akan berita yang berkualitas dapat terpenuhi.
Untuk itu, diperlukan peningkatan kapasitas dan pemahaman bersama bahwa ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana pandemi Covid-19 didukung juga dengan tersedianya berita yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan kontennya.
Demikian pula, tokoh agama maupun masyarakat juga diharapkan bisa memberikan edukasi kepada masyarakatnya terkait pentingnya menerapkan protokol Kesehatan dengan 5 M.
Terkait dengan itu, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Series 4 tentang “Jaga Imun, Jaga Iman, Jaga Indonesia”.
Tujuan dari webinar ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan audiens tentang demokrasi Pancasila di era infodemik Covid-19. Meningkatkan kesadaran audiens tentang solusi agar terhindar dari virus covid-19 dan tetap menerapkan protokol Kesehatan covid-19 5 M. Meningkatkan kesadaran audiens tentang pemberitaan media massa untuk kerukunan masyarakat, bangsa, dan negara.
Webinar series 4 yang diselenggrakan di auditorium Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Jawa Tengah ini menghadirkan empat narasumber diantaranya adalah
Prof. Widodo Muktiyo, Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Masa
Gibran Rakabuming Raka, Walikota Surakarta, Jawa Tengah
Prasetyo Aribowo, Plt. Sekda Provinsi / Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah
Sumartono Hadinoto, Tokoh Masyarakat Solo, Jawa Tengah.
Webinar ini juga diikuti mahasiswa dan masyarakat umum di soloraya pada khusunya, dan masyarakat luas diluar soloraya pada umumnya, melalui zoom.