Letkol. Arm. Ronald F Siwabessy : Lulusan General Command And Staff College Amerika Serikat Ini Ternyata Penggemar Campur Sari

Dandim Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Salah satu komandan batalyon terbaik Artileri Medan (Armed) Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipercaya menjabat memegang tongkat kepemimpinan Komando Distrik Militer (Kodim) 0724.

Ia adalah Letkol. Arm. Ronald F Siwabessy, sebelumnya ia menjabat Komandan Batalyon Artileri Medan 12/Angicipi Yudha atau Yonarmed 12/155/AY/2/2 Kostrad, Rabu 21 Juli 2021 oleh Korem 074/Warastratama, Letkol Ronald dipercaya menjabat Dandim 0724/Boyolali menggantikan Letkol Inf Aris Prasetyo.

Kendati merupakan salah satu komandan batalyon terbaik, ternyata Letkol Ronald justru terkesan ramah. Seperti saat ditemui dikantornya, pria kelahiran Ambon ini bahkan mengaku menyukai budaya Jawa. “Ya sejak pindah ke Magelang untuk meneruskan studi SMA,” ujarnya.

Sejak saat itu, Letkol Ronald menghabiskan waktu di Jawa. Begitu sukanya terhadap budaya jawa, di sela tugasnya, ia sempat mencipta lagu jawa. Dua lagu sudah ia ciptakan, dan belasan lagu telah di kaver.

“Musik merupakan media komunikasi yang tepat dan memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat. Selain tak usang, musik bisa mengena hingga lapisan terbawah,” ujarnya.

Bicara musik jawa, Letkol Ronald mengaku mulai mengenalnya saat bertugas memimpin prajurit TNI Yonarmed 12/Angicipi Yudha di Ngawi selama tiga tahun. Di sanalah dia bertemu seniman nasional campur sari seperti Didi Kempot dan Denny Caknan.

“Belajat Bahasa Jawa itu ketika saya harus bolak-balik ke Surabaya bersama istri. Tiap perjalanan saya memutar lagu Denny Caknan. Dari situ malah bisa berbahasa Jawa,” ungkapnya.

Adapun untuk mencipta, awalnya lagu tersebut, Ditulisnya dalam bahasa Indonesia. Dengan bantuan para seniman diterjemahkanlah dalam Bahasa Jawa. Semua mengalir hingga proses rekaman dilakukan. Hingga lagu itupun diunggahnya dikanal youtube pribadi. Darah bermusik ini memang diturunkan dari sang nenek yang bermarga Pesolima.

“Saya lihat masyarakat suka lagu-lagu berbahasa Jawa, lalu saya mencoba meski agak berat untuk saya karena bukan asli Suku Jawa. Namun, saya lihat Jawa itu memiliki kebudayaan yang tua, menjunjung nilai-nilai dan banyak filosofi yang bisa dipetik,” jelasnya.

Kini semua bisa mengakses musik melalui media dengan kecanggihan teknologi. Di sisi lain, pesan bisa disampaikan dengan kemasan menarik. Musik menjadi sarana mengembangkan diri.

“Lagu ciptaan saya, Dongakno Aku Bali ini menceritakan tentang pandemi ini, juga perlunya sinergisitas dan saling mengingatkan. Selanjutnya, saya tertarik mengajarkan filosofi kepemimpinan untuk membekali penerus kita nanti,” harapnya.

Disisi lain, Letkol Ronald juga pernah bertugas hampir di semua negara kecuali Benua Afrika. Selain pernah mendapat penugasan ke luar negeri sebanyak 41, Ia memiliki pengalaman dalam bidang diplomasi dan hubungan internasional dengan Angkatan Darat negara-negara asing, lewat pengabdiannya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) sebagai salah satu Pabanda di Kerja Sama Militer Staf Operasi TNI AD (Kermamil).

Bahkan saat bertugas di Amerika Serikat, Letkol Ronald mengambil double degree. Yakni sekolah tertinggi di Angkatan Darat, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) di General Command and Staff College (GCSC) Amerika Serikat sekaligus menyelesaikan S2 bidang Hubungan Internasional di Amerika Serikat.