FOKUS JATENG-BOYOLALI-Angka kriminalitas menurun selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di wilayah Boyolali.
Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond melalui Kasat Reskrim AKP Eko Marudin dan KBO Reskrim, Iptu Wikan Kadiyono, mengatakan PPKM darurat tidak hanya mengurangi mobilitas masyarakat, namun, juga efektif menurunkan angka kriminalitas.
Hal itu dikarenakan TNI, Polri, dan Satpol PP melakukan pengawasan langsung pada masyarakat setiap hari. Kendati demikian, jika masih ada kebanyakan didominasi kasus pencurian ringan.
“Untuk jumlah kasus mengalami penurunan walaupun masih ada. Kebanyakan masih kasus pencurian ringan dan pencurian dengan pemberatan (Curat),” kata Wikan.
Rata-rata kasus kriminalitas di Boyolali berkisar 30 kasus perbulan. Pada Juni angka kriminalitas mencapai 32 kasus yang didominasi pencuran ringan dan pencurian dengan pemberatan. Sejak diterapkan PPKM hingga akhir Juli ini angka kriminalitas turun menjadi 27 kasus dan ada beberapa kasus pencurian motor.
“Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan jumlah tindakan kriminalitas pada bulan bulan sebelumnya. Justru dengan PPKM ini, angka kriminalitas menurun. Karena semua anggota TNI, Polri berada di jalanan sepanjang hari,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Wikan, PPKM mampu menekan angka kriminalitas karena banyak jalan yang di tutup. Sehingga pelaku perjalanan dari luar kota sangat berkurang. Selain itu angka keramaian yang rawan kriminalitas juga turun.
Namun demikian, pihaknya juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, belakangan ini mulai marak aksi penipuan jual beli alat kesehatan (Alkes). Iptu Wikan mengatakan sudah ada beberapa aduan masuk terkait penipuan alkes di Boyolali. Selain itu masyarakat juga diminta untuk waspada pada penipuan dengan modus meminta sumbangan covid-19.
“Modus yang digunakan itu menjual alkes secara online. Ketika diorder dan dibayar, barang tidak sampai. Sudah ada beberapa yang konsultasi dan membuat aduan saja, tidak melapor. Mungkin karena angka kerugian tidak terlalu besar,” pungkasnya.