Ini Dia, Ketahanan Pangan ala Bumdes Batur Mutiara Arta

FOKUSJATENG – KABUPATEN SEMARANG – Menurut FAO Pandemi covid 19 ini bisa menyebabkan krisis pangan dunia.  Untuk mengantisipasi krisis tersebut Presiden Joko Widodo telah menyiapkan langkah dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyat Indonesia.

Salah satunya adalah meningkatkan hasil pertanian pangan. Menurut FAO pertanian Indonesia mampu menjaga pertahanan pangan. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan letak geografi yang strategis, menunjukan betapa kaya akan sumber daya alamnya.

Secara umum Indonesia memiliki berbagai  potensi sumber daya alam, yang berguna bagi kehidupan.  Salah satu Desa yang berada di lereng gunung merbabu menjadi salah satu contoh betapa kayanya bumi pertiwi. Desa yang dimaksud adalah Desa Batur.

Beberapa program didesa tersebut telah berjalan dengan baik menggunakan payung hukum BUMDES Mutiara Arta. Kepala Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Radix Wahyu Dwi Yuni Ariadi menjelaskan bahwa BUMDES yang sementara ini telah berjalan adalah simpan pinjam dan pemenuhan kebutuhan pertanian bagi warga seperti pupuk dan bibit sayuran.

Disisi lain Sugiyono Dirut BUMDES Mutiara Arta menceritakan bahawa berdirinya badan usaha milik desa tersebut tak lepas dari 99 persen warga Desa Batur adalah petani. Dari sinilah kita mencoba menjawab kebutuhan masyarakat petani yang terkait dengan sarana dan prasanannya,

“Mengingat negara kita adalah negara agraris jadi yang kita bicara adalah kebutuhan pangan yang terkait dengan  kegiatan pertanian.  Omong kosong kalau wilayah desa yang punya potensi, kegiatan pertanian utk kegiatan ketahanan pangan ini tidak di suport oleh pemerintah baik disuport secara kebijakan  maupun disuport permodalanya mestinya dengan peraturan perudang-undangan yang ada. “ imbuhnya.

Radix Wahyu Dwi Yuni Ariadi berharap BUMDES ini mampu meningkatkan PAD desa. Agar bisa membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti anak putus sekolah dan masyarakat kurang mampu. “Dengan BUMDES mutiara arta masyarakat sejahtera desa batur jaya”, pungkasnya.

Perlu diketahui, sebelumnya telah dilakukan Forum Group Discussion (FGD) antara Desa Ngerangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan tim Maroli.

Hadir sebagai narasumber Dir Wiryanta, MA, PhD selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Dirjen IKP Kominfo, tim Maroli yang terdiri J Indarto, Sarjono, Wiaji, dan Dr. Sudarso (Akademisi) serta jurnalis senior, Eko prasetyo dan Samuel Wahyu Media.