FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bupati Boyolali M Said Hidayat melakukan mutasi terhadap 10 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali pada Senin (16/8/2021).
Para pejabat tersebut dilantik dan diambil sumpahnya secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Ruang Merbabu, Kantor Bupati. Hanya Forkompinda, pejabat eselon dua dan petugas saja yang datang.
Selain itu, masih ada tujuh kursi eselon II yang masih kosong dan akan diproses pada Agustus mendatang.
Dalam sambutannya, Bupati M Said mengatakan, pergeseran pejabat yang telah dilakukan ini sudah melalui pertimbangan yang matang, sehingga para pejabat diharapkan untuk tidak berkecil hati dengan jabatan baru yang diembannya.
“Penyegaran dalam satu organisasi, apalagi organisasi pemerintahan adalah hal yang wajar. Maka tujuan kita untuk meneruskan laju dan jalannya pembangunan di Kabupaten Boyolali ini,” ujarnya.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali Masruri promosi dan mutasi ini dilakukan sesuai izin dari Mendagri. Dikarenakan masa jabatan bupati sejak dilantik masih kurang dari enam bulan. Sehingga untuk kegiatan promosi dan mutasi harus atas izin Mendagri.
“Promosi dan mutasi ini dilakulan pada sepuluh pejabat eselon II B. Hal ini juga berdasarkan surat izin dari Mendagri,” ujarnya saat ditemui usai pelantikan.
Sepuluh pejabat yang dirotasi tersebut diantaranya Insan Adi Asmono yang semula menjabat sebagai Inspektur Daerah Kabupaten Boyolali kini menduduki jabatan sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda (Asisten II). Selanjutnya Ratri S. Survivalina yang dulunya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) menjadi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A). Kemudian Widodo yang semula Asisten II Sekda beralih tugas menjadi Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali (BPBD).
Selanjutnya Bambang Sinungharjo yang dulunya Kalakhar BPBD kini menjabat Staf Ahli Bupati Boyolali Bidang Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. M. Syawaludin semula Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Kabupaten Boyolali kini menjadi Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Boyolali, bertukar posisi dengan M. Arief Wardianta.
Selanjutnya, Abdul Rahman yang semula Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Boyolali menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Boyolali.
Siti Askariyah dari Kepala Disarpus menjadi Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali. Selanjutnya, Purwanto yang mulanya Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali kini menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Boyolali.
“Kemudian, Kepala BKD Bony Facio Bandung menjadi Kepala Dinas Kominfo. Selain itu masih ada tujuh kursi eselon II yang masih kosong. Akan kami proses pada 26 Agustus mendatang,” ujarnya.
Masruri menerangkan, tujuh kursi eselon II yang masih kosong yakni, Inspektur Boyolali, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kesbangpol, Staf Ahli, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Direktur RSUD Pandan Arang.
“Akan segera diproses 26 Agustus nanti, mungkin akhir September sudah turun izin dari Kemendagri. Promosi dan mutasi ini untuk penyegaran. Sesuai perundangan, pejabat harus beriovasi. Jika sudah lama di satu tempat akan semakin berkurang inovasinya sehingga perlu penyegaran,” katanya.