Seorang Kader PDIP Boyolali Lampiaskan Kekecewaannya kepada Pemerintah Desa di Medos, Ini Tanggapan Pengurus DPC PDIP

Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kecewa dengan pemerintah desa, seorang kader PDIP Boyolali melampiaskan kekesalannya ke DPC PDIP setempat. Bahkan dalam aksinya pengurus ranting tersebut menyatakan mundur dari jajaran pengurus DPC PDIP Boyolali. Aksi warga Sambi tersebut sempat viral di media sosial(medsos). Namun, belakangan pengurus tersebut meminta maaf kepada jajaran pengurus DPC PDIP Boyolali.

Ketua DPC PDIP Boyolali, Susetya Kusuma Dwi hartanta mengaku sangat menyayangkan tindakan itu. Mengingat aksi itu dilakukan dengan membawa nama partai dan mengenakan seragam partai. Terkait kejadian itu, Susetya menyatakan langhsung melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan.

Susetya juga membenarkan bahwa yang bersangkutan masih tercatat sebagai salah satu anggota pengurus ranting di wilayah Kecamatan Sambi.

“Kami langsung bergerak dan melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan dengan didampingi Ketua PAC Sambi, Suyadi, katanya kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Hasil klarifikasi, lanjut dia, pernyataan di medsos tersebut dibuat dikarenakan kekecewaannya kepada pemerintah desa setempat. Dimana saat itu ada anggota keluarganya terkena Covid-19. Hanya saja, pemerintah desa setempat maupun Satgas Covid desa setempat dinilai kurang sigap.

“Kekecewaan kepada pemerintah desa kok dilampiaskan ke partai. Ini tidak tepat,” ujar Susetya.

Ujung-ujungnya pelaku pun kembali mengunggah video di medsos, hanya saja kali ini ia menyampaikan permintaan maaf. Selain itu yang bersangkutan juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

”Untuk sementara baru sebatas meminta maaf dan kami belum memikirkan sanksi lebih lanjut. Kami juga meminta PAC Sambi untuk terus mengedukasi yang bersangkutan,” kata Susetya.

Pasca kejadian itu, Susetya mengemukakan pihaknya juga berniat mengumpulkan para pengurus. Pihaknya juga berencana mengumpulkan para pengurus ranting di setiap PAC yang tersebar di seluruh wilayah Boyolali. Tujuannya, untuk mengedukasi terkait tugas dan kewenangan pengurus agar tiak menyalahgunakan partai.

“Sayang bahwa rencana ini masih terkendala larangan adanya pandemi,”ujarnya

Sebelumnya, sempat viral di medsos, pengurus partai yang mengaku bernama Suko Asmoro mengaku kecewa. Padahal, dirinya mengklaim sudah mensukseskan sejumlah anggota DPRD hingga DPRD RI, kades bahkan, bupati, gubernur.

Hanya saja dia kecewa dengan adanya PPKM karena terasa menyakitkan dirinya. Padahal, dirinya sudah menjadi pengurus partai hingga 33 tahun. Kondisi PPKM juga membuat sakit para tokoh partai. Dia pun memutuskan keluar dari kepengurusan PDIP. Hanya saja, belakangan yang bersangkutan kembali mengunggah video permintaan maaf didampingi ketua PAC Sambi di medsos.