Kasus Aktif Covid-19 di Boyolali Turun Drastis, Namun Masyarakat Jangan Lengah

Plt Kepala Dinkes Boyolali, Insan Adi Asmono (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kasus aktif virus Corona di Boyolali turun drastis, kini menjadi tinggal 139 kasus. Kendati demikian, masyarakat diminta tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Jangan sampai lengah, sehingga kasus Covid-19 di Boyolali bisa terus dikendalikan.

Menurut Plt Kepala Dinkes Boyolali, Insan Adi Asmono, PPKM Boyolali masih masuk di level 3. Padahal, jika perhitungan itu tidak berdasarkan wilayah Aglomerasi, Boyolali masuk kreteria level 1.

Adapun data Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, menyebut dari sebanyak 139 kasus aktif itu, kurang dari separohnya masih dirawat. 51 dirawat di rumah sakit dan 15 pasien menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat.
Sedangkan 73 pasiennya melakukan isolasi mandiri.

” Secara akumulasi, total kasus konfirmasi Covid-19 di Boyolali ada sebanyak 24.401 orang dan yang sudah sembuh 22.874. pasien atau 93,7 persen,” kata Insan Adi Asmono, Rabu (8/9/2021).

Dijelaskan, hingga pekan kedua September ini, untuk angka kematian pasien Covid-19 mencapai 1.388 orang atau 5,7 persen.

Insan Adi Asmono menandaskan berdasarkan Indeks Kesehatan Masyarakat ( IKM), Kabupaten Boyolali memperoleh Skor 2,59. “Nah, hal itu menunjukkan jika Boyolali masuk zona rendah penularan virus Corona,” ujarnya.

Kreteria PPKM Boyolali bisa masuk level 1, menurut Insan, hal itu bisa berdasarkan perhitungan kasus konfirmasi baru, setiap 100.000 penduduk disetiap pekan, positif rate di Boyolali hanya 10 persen.

Kemudian untuk rasio kontak erat sebanyak 2 kasus, dengan keterisian bed occupancy rate (BOR) hanya 13 persen.
Selain itu, lanjutnya, Kasus konfirmasi dirawat per 100.000 penduduk hanya 2 persen. ” Meski begitu, kita tetap memedomani PPKM Level 3 yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat,” katanya.