Realisasi Pengerjaan Proyek Tol Jogja-Solo Baru Kelar 10 Persen

Salah satu warga Guwokajen menerima ganti rugi (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Realisasi pengerjaan proyek Tol Jogja Solo baru selesai 10 persen. Sedangkan pembebasan lahan di Boyolali sudah mencapai 60 persen.

Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Jogja-Solo, Wijayanto ngungkapkan pengerjaan fisik jalan tol terkendala pembebasan lahan. Di wilayah Boyolali, pembebasan lahan baru mencapai 80 persen. Sedangkan 20 persen sisanya merupakan tanah kas desa (TKD). Karena negosiasi tak kunjung selesai dan pemberkasan yang masih kurang.

“Begitu pembebasan lahan selesai, langsung kami lakukan clearing (Pembersihan,red). Termasuk yang Klaten. Ini sudah dibayar langsung clearing. Progres pembebasan lahan justru lebih banyak daerah Klaten bahkan hampir selesai. Tahun ini pembebasan lahan kami kejar sampai exit Ngawen, Klaten. Pengerjaan fisik pembangunan tol Jogja-Solo baru mencapai 10 persen,” katanya.

Sementara ganti rugi untuk tanah, rumah rumah dan pekarangan di wilayah Dusun Klinggen, Guwokajen, Kecamatan Sawit mulai dibayarkan bertahap pada Senin-Selasa (20-21/9/2021).

Hanya saja, warga meminta tenggat waktu untuk pembongkaran rumah. Mengingat pejabat pembuat komitmen (PPK) meminta pengosongan rumah dilakukan dalam kurun satu bulan.

Ketua RT Dusun Klinggen, Guwokajen, Sawit, Aris Harjono mengatakan hingga Selasa (21/9/2021) pembebasan lahan mencapai 90 persen. Sedangkan sisanya, masih ada 9 bidang dalam proses pemberkasan. Pihaknya memahami jika penggatian uang ganti rugi belum bisa selesai semua.

“Masih ada pemberkasan yang belum klir. Maka kami dan warga yang terdampak meminta agar ada tenggat waktu pembongkaran rumah. Paling tidak tiga bulan. Karena banyak yang belum memiliki tempat tinggal baru,” kata Aris saat ditemui di Balai Desa Guwokajen, Sawit.

Dia menegaskan akan menegosiasikan lagi terkait tenggat waktu pembongkaran rumah. “Kalau belum klir semua (Pembayaran ganti rugi,red) kami belum izinkan alat berat melintas. Kalau untuk mengangkut material untuk jembatan, masih kami tolerir. Yang penting warga ini dapat hunian baru dulu sebelum pembongkaran rumah,” tegasnya.

Sementara itu, Kasi Pengadan Tanah dan Pengembangan Pertanahan BPN Boyolali Djarot Sucahya mengatakan pembebasan lahan telah dilakukan dilima bidang di Desa Kuwiran dan Kateguhan, Sawit. Sedangkan dua hari ini pembebasan dilakukan di 70 bidang tanah di Desa Guwokajen.

“Itupun kalau persyaratan lengkap semua. Karena kadang masih ada pemberkasan yang kurang sehingga pembebasan menunggu dilengkapi dulu. Kalau sukses per Selasa (21/9) sudah terbayarkan 553 bidang dari total 907 bidang yang terdampak proyek tol Jogja-Solo atau sekitar 60 persen,” bebernya.

Salah satu penerima uang ganti rugi asal Guwokajen, Sawit, Fajar Nugrono mengaku, sawah seluas 1.700 meterpersegi miliknya terimbas proyek tol, dengan ganti rugi sebesar Rp 1,8 miliar. Tak ingin konsumtif, Fajar memilih menggunakan uang untuk membelikan sawah lagi.

“Tidak tertarik beli mobil. Rencana mau beli sawah lagi. Sekarang sudah ada pandangan buat beli sawah lagi. Mending buat tabungan saja,” ujarnya.