FOKUSJATENG-KARANGANYAR -. Produk buatan pelajar SMK jangan dipandang sebelah mata. Sebab, jika digarap serius sesuai standar real factory, produk buatan siswa SMK memiliki nilai ekonomi tinggi, dengan kualitas yang tidak perlu diragukan.
Karena itu, pemerintah sudah sepatutnya mengapresiasi produk buatan siswa SMK.
Hal itu ditekankan Kepala SMK Bintang Nusantara Karanganyar Reno Moeliasari Widyaningrum, di sela acara Expo Binus bertajuk “Kampung Virtual” di halaman sekolah tersebut, Rabu (6/10).
Dibuka Bupati Karanganyar Juliyatmono, sejumlah produk karya siswa SMK Binus dipamerkan di acara yang berlangsung dua hari, 6-7 Oktober.
Pameran dilakukan secara daring dan luring. Pameran luring dilakukan di enam STAN sesuai jenis produk. Antara lain produk baby spa, kuliner, hingga produk glow skin.
“Produk karya siswa punya kualitas seperti real factory. Jika pemerintah ataupun instansi ingin bermitra menggunakan produk karya siswa, tidak perlu ragu soal kualitas. Sebab yang dilakukan di sini tidak hanya teaching factory, tapi juga real factory,” jelasnya.
Bahkan untuk produk kecantikannya, sudah mendapatkan label dari Badan POM.
Widya menambahkan, pameran tersebut difasilitasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program pendampingan sekolah vokasi.
Selain pameran produk, acara tersebut juga menjadi ajang unjuk kebolehan siswa di bidang musik, story’ telling, pencak silat dan tari.
“Pengisi stan adalah siswa kelas X-XII dari 17 kelas,” imbuhnya.
Ketua Panitia Kampung Virtual Expo Binus, Heru Widarto menjelaskan, pameran produk karya siswa sudah dilakukan sejak 2019.
“Tahun ini digelar lagi, meski dalam situasi pandemi Covid-19. Situasi ini juga menjadi tantangan untuk memasarkan produk,” ujar Heru.
Meski pameran tersebut untuk memamerkan karya siswa, namun tiap STAN ditarget untuk mendapatkan keuntungan selama expo berlangsung.
“Target keuntungan dari transaksi secara offline maupun online. Ini untuk menumbuhkan jiwa mandiri, karena pelajar SMK dituntut untuk mampu mandiri berpenghidupan,” imbuh Heru.