Sempat Terseok, Kini Harga Cabai Di Boyolali Mulai Menggeliat

pedagang sayur

pelonggaran PPKM level 2 ini membuat perekonomian masyarakat berangsur membaik. Kegiatan jual beli di pasar tradisional meningkat drastis. (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Aktivitas masyarakat dalam masa PPKM level 2 berangsur membaik, hal itu sesuai instruksi Bupati no 14 tahun 2021 tentang PPKM level 2 dalam penanganan COVID 19 di Kabupaten Boyolali.
Seperti penyesuaian waktu operasional pasar tradisional yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari dapat beroperasi dengan kapsitas 75% dan jam operasi sampai dengan pukul 18.00. kemudian Warung makan diizinkan hingga pukul 21.00 dengan menerapkan protokol ketat.
“Adanya pelonggaran PPKM level 2 ini, kegiatan perdagangan, baik warung makan, restoran, kedai di wisata dan lainnya sudah bergeliat. Ditambah lagi, angka paparan covid-19 mulai melandai. Secara otomatis geliat ekonomi mulai bergerak. Sehingga daya beli masyarakat mulai membaik,” Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali, Karsino.
Peningkatan aktivitas perdagangan ini juga diakui sejumlah pedagang di Boyolali. Salah satu pedagang sayur dan kebutuhan dapur di Pasar Boyolali Kota, Heri Widiyanto mengatakan adanya penyesuaian waktu operasional di level 2 ini membuat perekonomian masyarakat berangsur membaik. Kegiatan jual beli di pasar tradisional meningkat drastis.
Termasuk harga cabai dan tomat yang saat ini mengalami kenaikan harga hingga tiga kali lipat.
“Awal pandemi sampai penerapan PPKM penjualan mulai sepi. Karena pembeli berkurang. Jadi beberapa pedagang memilih tutup. Tapi sejak pelonggaran PPKM level 2, pasar mulai berjualan lagi,” katanya.
Diakuinya, pelonggaran PPKM level 2 ini juga berimbas pada penjualan cabai. Semula harga cabai anjlok hingga Rp 10 ribu/kg. Kini mulai merangkak naik seiring dengan pelonggaran warung makan dan hajatan. Harga cabai rawit naik menjadi Rp 28 ribu/kg, sedangkan cabai keriting dan teropong tembus hingga Rp 30- Rp 32 ribu/kg. Adapun harga tomat anjlok dari Rp 20 ribu/kg menjadi Rp 8 ribu/kg. Hal tersebut dikarenakan stok pasar terlalu banyak, sedangkan peminatnya sedikit. Sedangkan harga sayur dan bahan lainnya cenderung stabil.
“Sudah sepekan ini cabai mulai naik. Selain faktor mulai langka, adanya pelonggaran hajatan, warung makan, restoran, kedai wisata dan lainnya juga yang membuat harga cabai membaik,” katanya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Siti Karimah, pedagang Pasar Penggung, Boyolali Kota. Harga cabai mulai naik dan tembuh Rp 30 ribu/kg. Peminat cabai juga mulai naik. Menurutnya, imbas pelonggaran hajatan, warung makan dan hajatan membuat penjualan naik signifikan.
“Kenaikannya karena sudah boleh hajatan sama warung boleh buka. Jadinya yang beli juga mulai ramai,” katanya.