Paska Panen Palawija, Hama Tikus Masih Merajalela

gropyokan tikus

Para petani Wonosamodro dengan melibatkan jajaran terkait dan relawan melakukan gropyokan secara berkala (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Para petani di wilayah Kecamatan Wonosamodro dipusingkan serangan hama beruntun. Mereka gagal panen akibat serangan hama tikus dan hama wereng.
Para petani tersebut tersebar di sejumlah desa. Diantaranya, Desa Bengle, Desa Bercak, Desa Garangan, Desa Gilirejo dan Desa Ngablak. Serangan hama tak juga reda hingga kini. Kendati jagung sudah di panen, hama pengerat itu masih saja menyerang tanaman buah maupun batang rumput gajah pakan ternak.
“Kami bersama petani dan relawan sudah melakukan berbagai upaya pembasmian, namun belum juga maksimal,” ujar Camat Wonosamodro, Joko Suseno, Jumat (15/10/2021).
Dijelaskan, kawasan Wonosamodro yang merupakan wilayah pemekaran dari Kecamatan Wonosegoro adalah kawasan pertanian tadah hujan. Maka para petani lebih mengandalkan palawija, utamanya jagung. Tanaman inipun tak luput dari serangan hama tikus.
“Hama tikus memakan tongkol jagung muda hingga tak bisa dipanen. Bahkan, batang tanaman pun juga ikut dirusak,”imbuhnya.
Para petani pun jengkel dengan maraknya hama tikus. Karena, hewan pengerat tersebut terus menyerang palawija yang ditanam. Padahal, berbagai upaya pemberantasan telah dilakukan. Sayang hasilnya tidak memuaskan.
“Ada yang dipasang umpan dengan diberi bubuk racun tikus, namun serangan terus saja terjadi. Banyak petani gagal panen dan menderita kerugian,” katanya.
Setelah berbagai upaya dilakukan, para petani dengan melibatkan TNI/Polri, jajaran terkait dan relawan melakukan gropyokan secara berkala. Bahkan, gropyokan juga dilakukan pada malam hari.
“Hasilnya luar biasa. Ratusan ekor tikus berhasil dibasmi setiap kali gropyokan,” katanya.
Dan kini, setelah panen jagung usai, petani berharap hama tikus pun berangsur menghilang. Namun, harapan itu ternyata meleset. Pasalnya, tikus tetap bertahan di areal ladang dan kebun milik warga.
“Setelah jagung habis, hama tikus beralih menyerang tanaman buah- buahan di ladang maupun kebun,” imbuhnya.
Tanaman buah pisang maupun buah lain seperti jambu dan mangga tak luput dari serangan. Bahkan, buah pisang muda pun juga diserang. Padahal, buah pisang menjadi andalan petani di Kecamatan Wonosamodro.
“Jadi, kami terus mengajak petani agar tak lelah melakukan gropyokan hama tikus. Jika serangan hama tidak mereda, maka masa gropyokan akan diperpanjang,” pungkasnya.