FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali dikabarkan mengalokasikan dana sebesar Rp 40 miliar untuk penanganan Covid-19 serta bencana lainnya. Hal itu terungkap saat sidang paripurna pengesahan APBD 2022 Kabupaten Boyolali di Ruang Rapat S. Paryanto, SH, MH DPRD Boyolali, Senin (18/10/2021).
“Covid masih ada sehingga perlu disiapkan anggaran untuk penanganannya. Namun, kita semua tentu berharap Covid benar- benar segera hilang,” kata Bupati Boyolali M Said Hidayat kepada wartawan usai paripurna.
Terkait APBD 2022, dia mengungkapkan, pendapatan daerah 2022 diestimasikan sebesar Rp 2,272 triliun. Terdiri dari PAD sebesar Rp 391 miliar yang mencakup pajak (Rp 145,4 miliar), Retribusi Daerah (Rp 13,441 miliar).
“Juga Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar Rp 19,813 miliar serta Lain-lain pendapatan asli Daerah yang sah sebesar Rp 212,4 miliar,” katanya.
Pendapatan daerah juga mencakup Pendapatan Transfer yang diestimasi sebesar Rp 1,881 triliun. Ini meliputi, Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat sebesar Rp 1,746 triliun dan
Pendapatan Transfer Antar Daerah sebesar Rp 135 miliar.
Kemudian Belanja Daerah diestimasi sebesar Rp 2,282 triliun. Rinciannya, Belanja Operasi sebesar Rp 1,464 triliun dan belanja Modal diestimasi Rp 406,894 miliar.
“Memperbandingkan antara pendapatan dan belanja menimbulkan konsekuensi defisit anggaran sebesar Rp 10 miliar. Defisit ini akan ditutup dari Pembiayaan Daerah yaitu Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran 2021,” katanya.
Ketua DPRD Boyolali, Marsono menyambut positif disahkannya APBD 2022. Termasuk disiapkan anggaran sebesar Rp 40 miliar untuk penanganan Covid-19 dan potensi bencana lainnya. Jumlah itu naik dibandingkan anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 34 miliar.
“Dari pengamatan kami, dana Rp 34 miliar itupun tak terserap semua,”pungkasnya.