FOKUS JATENG , Karanganyar – Agustina Wilujeng gembleng Puluhan kader perempuan PDI Perjuangan dengan tajuk Pembekalan Kader Perempuan “PUAN Indonesia” yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, pada Minggu (24/10/2021) sore, di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karanganyar.
Pada kesempatan itu, Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Agustina Wilujeng Pramestuti yang juga Anggota DPR – RI ini memaparkan bahwa salah satu tujuan dari pelaksanaan pendidikan politik bagi kader perempuan itu merupakan persiapan untuk tahun 2024.
“PUAN Indonesia adalah Perempuan Untuk Anak Negeri Indonesia. Intinya kita memberikan pendidikan politik untuk menghadapi tahun 2024. Dan kami menyiapkan kader perempuan untuk memenuhi kuota minimal 30 persen perempuan,” ungkap Agustina Wilujeng kepada wartawan di sela kegiatan itu.
Lebih lanjut, Agustina Wilujeng menyampaikan bahwa perempuan memiliki nilai spesifik positif untuk berjuang dan memiliki kelebihan dalam mendedikasikan diri mereka..
“Karena baik secara kultur maupun naluriah, perempuan memang diberi anugerah oleh Tuhan sebuah kelebihan untuk mengandung dan merawat anak di dalam perut. Jadi ketika perempuan lebih mencintai partai daripada yang lainnya, maka dia akan melakukan dan merawat partai secara maksimal,” ujarnya.
Menurut Agustina Wilujeng, pendidikan politik bagi kader perempuan dapat memberi nilai tambah yang sangat positif bagi partai. Karenanya, pendidikan politik bagi kader perempuan tidak hanya dilakukan dalam kesempatan kali ini saja, melainkan akan terus dilakukan meskipun dalam skala kecil.
“Setelah mendapatkan pendidikan politik, kader perempuan akan melakukan gerakan. Misalnya dia tidak mau menjadi caleg ya tidak apa-apa. Mereka bisa menjadi penggerak di masyarakat yang berfungsi untuk menyiapkan penyelamatan terhadap generasi muda, itu saja,” tandasnya.
Pendidikan politik tersebut juga diharapkan untuk mendorong partisipasi, kontribusi dan untuk ikut membentuk arah kebijakan khususnya untuk para kader perempuan. Karenanya, keterlibatan kader perempuan harus terus ditingkatkan agar bisa berpartisipasi dalam pembentukan regulasi dan kebijakan pemerintah.
“Hal itu guna meningkatkan kapasitas mereka. Dengan pembekalan kader perempuan PDI Perjuangan di Jawa Tengah, maka diharapkan para kader perempuan akan makin siap berkiprah di masyarakat,” pungkas perempuan yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karanganyar, Bagus Selo, menyambut baik penyelenggaraan pendidikan politik dan pembekalan kader perempuan “PUAN Indonesia.
“Kami berterima kasih untuk pendidikan politik yang diberikan kepada kader perempuan. Setidaknya para kader akan lebih mengerti tentang politik. Untuk apa yang harus dikerjakan selanjutnya, kami tetap akan mengikuti petunjuk atau arahan sesuai intruksi dari DPD,” jelas Bagus Selo.
Terkait konsolidasi kader perempuan di Karanganyar, Bagus Selo mengatakan hal itu cukup baik dilakukan dan mendapat antusias untuk maju menjadi caleg.
“Kemarin saja sudah 30% dari 13 keterwakilan di legislatifnya, cuma kedepannya kalau bisa ada penambahan. Karena di Kabupaten Karanganyar ini jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki – laki. Karenanya kader perempuan perlu di tingkatkan atau dimaksimalkan supaya keterwakilan perempuan itu bisa memberikan kontribusi pada pembangunan yang ada di Kabupaten Karanganyar, bebernya.
Menurut Bagus Selo, emansipasi wanita sebagaimana diperjuangkan RA Kartini harus ditindak lanjuti. Melalui PUAN Indonesia kesetaraan gender sudah mendapat wadah untuk memotivasi kader perempuan.
“Apalagi Bu Mega dulu pernah menjadi presiden, Mbak Puan juga Ketua DPR RI. Semestinya itu dapat memberi dorongan bagi perempuan yang ada di Karanganyar di kancah politik, untuk bisa memberikan kontribusi. Juga tentang penataan kebijakan di pemerintahan kader perempuan akan lebih getol.
Maka keberadaan kaum perempuan di eksekutif maupun legislatif juga perlu diperjuangkan,” tandas Bagus Selo. (Bre)