FOKUS JATENG-BOYOLALI-Menjelang musim penghujan, sekaligus mengusung tema Hari Santri dan Sumpah Pemuda, puluhan santri Ponpes Penghafal Alquran (PPTQ) Darul Fath bersama Komunitas Peduli Sungai menggelar aksi bersih lingkungan, yakni membersihkan sungai di kawasan Pengging, Kecamatan Banyudono, Selasa (26/10/2021).
Seperti yang terlihat di Sungai Bantar dan Sungai Guyangan di Pengging, tanpa perasaan jijik, mereka memungut sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah plastik yang ada di dasar sungai. Sampah lalu dikumpulkan untuk dibuang ke tempat pembungan akhir (TPA) sampah.
Tak hanya itu saja, para santri juga membersihkan tumpukan sampah di bendungan sungai tersebut. Sampah didominasi potongan dan rumpun bambu. Sampah lalu dinaikkan dan dikumpulkan dengan sampah lainnya.
Salah satu pengasuh PPTQ Darul Fath, Ardi Rahman Fuadi mengatakan pihak ponpes dan santri membersihkan sampah yang menggunung di sungai Bantar dan Sungai Guyangan untuk mencegah terjadinya banjir. Selain itu, pembersihan sungai juga bagian dari pengamalan Islam.
“Kami bersama santri-santri PPTQ Darul Fath bertekad, sekecil apapun kami lakukan demi kebaikan lingkungan, kami membersihkan sampah terutama sampah plastik di sungai, yang saat ini sudah mendekati atau mendekati musim hujan, selain itu Islam juga mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan. Kami akan turut aktif menjaga kebersihan sungai dan lingkungan ” katanya.
Sementara, Totok Sudaryanto dari Komunitas Peduli Sungai Pengging menyambut positif peran aktif para santri untuk membersihkan sungai. Kegiatan yang dikemas dalam Santri Goes to River digelar dalam rangka peringatan Hari Santri 22 Oktober.
“Sekaligus karena menjelang musim hujan maka kita antisipasi dengan membersihkan sungai,” katanya disela kegiatan.
Diakui, tumpukan sampah di sungai- sungai di Pengging cukup banyak. Jika dibiarkan, maka sampah mengganggu aliran air. Bahkan, saat hujan, bisa memicu terjadinya banjir. Sehingga sungai harus rutin dibersihkan.
Dikatakan, kawasan Pengging ini kaya dengan sumber air yang sangat dibutuhkan masyarakat. Di bagian hilir, aliran sungai dimanfaatkan para petani untuk mengairi sawahnya. “Karena itu, sumber air dan sungai harus dirawat bersama,” pungkasnya.