FOKUS JATENG-BOYOLALI-Prihatin banyaknya anak yang bermain gawai atau gadget mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali menggelar festival dolanan bocah yang diikuti perwakilan siswa SD se- Kabupaten Boyolali. Rabu (3/11/2021).
Ada tiga jenis dolanan yang dipertandingkan, yakni permainan , egrang, dakon dan lompat tali. Lomba egrang digelar di halaman Kantor Disdikbud Boyolali dan dua lomba lainnya digelar di Museum Hamong Wardoyo. Menariknya, tiap peserta membawa serta supporter dari teman dan guru sekolah masing- masing. Jadilah lomba disertai tepuk tangan dan teriakan supporter untuk membangkitkan semangat para peserta lomba, utamanya pada lomba egrang. Lomba tersebut mewajibkan peserta untuk menendang bola ke gawang.
“Dengan demikian, akan memancing anak untuk bermain, bercanda dengan teman sebaya, “ kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto.
Dalam lomba egrang, peserta diwajibkan memasukkan bola sebanyak- banyaknya ke dalam gawang dalam tempo lima menit saja. Peserta yang berhasil menyarangkan bola paling banyak menjadi pemenang. Namun, peserta didiskualifikasi jika terjatuh hingga tiga kali.
Menurut Darmanto dengan menggelar festival ini diharapkan anak jaman sekarang dapat memahami dan melestarikan permainan tempo dulu. Hal ini sesuai dengan tiga tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) Disdikbud. Yaitu, melestarikan, memajukan dan membina budaya.
Adapun warisan budaya ada dua macam, benda dan non benda. Untuk warisan benda seperti situs dan bangunan kuno termasuk bangunan candi. Sedangkan yang dilombakan ini masuk warisan non benda berupa permainan.
“Ini permainan pada masa kecil saya,” katanya disela festival.
Selain itu, dilangsungkannya lomba ini bukan tanpa tujuan, namun sebagai alat atau sarana untuk melestarikan. Harapannya, anak anak tergugah kembali untuk bermain seperti dulu. Permainanan peninggalan nenek moyang. Mengingat, anak sekarang lebih asyik dengan gadgetnya.
“Sehingga sosialisasi kurang, nah permainan ini bisa mendorong anak untuk bersosialisasi. Tapi tetap sesuai prokes dengan membatasi peserta sebanyak 44 anak,” imbuhnya.
Salah satu peserta, Angga Gunawan asal SD Jrakah, Kecamatan Selo mengaku senang bisa mengikuti lomba tersebut. Dia mengaku berlatih selama seminggu dibimbing gurunya.”Senang sekali bisa ikut lomba,” katanya.