Puluhan Guru Lolos Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, Belum Dapat Formasi

keosongan guru PAI

jenjang SD dan SMP di Boyolalil ada banyak kekosongan guru PAI (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI – Puluhan guru honorer Pendidikan Agama Islam di Boyolali menuntut segera dilakukan pengangkatkan. Mengingat sejak September lalu, mereka sudah dinyatakan lolos passing grade pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Menurut Ketua GTT PAI Boyolali, Eksani, banyaknya honorer yang tidak segera diangkat ini dikarenakan terbatasnya formasi yang tersedia di daerah. Saat ini jumlah yang tersedia hanya 29 formasi untuk seluruh Kabupaten Boyolali. Dari 29 formasi ini, ada 21 formasi yang sudah tersidi dan 8 sisanya kosong. Sebab, guru PAI di sekolah tersebut tidak lolos seleksi PPPK. Akibatnya, 8 sekolah ini dibiarkan kosong.
“Sementara, yang 82 orang yang lolos ini juga belum dapat formasi. Padahal sudah lolos. Tuntutan kami berharap kepada Pemda Boyolali agar mengusulkan ke pusat bahwa guru-guru agama di Boyolali sangat sedikit formasinya,” kata Eksani, Rabu (3/11/2021).
Selama ini mata pelajaran agama yang ada di sekolah diampu oleh guru honorer atau GTT. Padahal, di jenjang SD dan SMP di Boyolalil ada banyak kekosongan guru PAI. Tarkait hal itu, Eksani meminta para guru honorer yang lolos PPPK ini segera diangkat menjadi ASN mengikuti sekolah tempat mengajarnya. Selama ini mereka mengajar di sekolah itu dengan status honorer.
Sedangkan, gaji guru honorer jumlahnya kecil.
“Gaji guru honorer di boyolali rata-rata mendapatkan mulai Rp150.000 hingga Rp300.000 per bulan tergantung masa kerja dan kemampuan sekolah masing-masing. Gaji ini umumnya diambilkan dari dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” katanya.
Meski demikian, guru honorer juga diangkat atas SK Komite. Dengan demikian, gaji honorer tergantung pada kebijakan setiap komite di sekolah.
“Kalau komite memberikan tambahan dan ainsentif, bisa saja guru yang semula mendapatkan Rp150.000-Rp200.000 per bulan mendapatkan tambahan Rp200.000. Di Boyolali ini, para guru honorer juga mendapatkan tambahan insentif setiap tiga bulan sekali senilai Rp1,2 juta. Kami mengharapkan insentif ini ditambah hingga setara UMK Boyolali,” pungkasnya.