Golkar – PKS Sepakati Pasang Surut Dalam Menjalin Hubungan

FOKUS JATENG.COM,Karanganyar – Jalinan komunikasi Partai Golkar dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Karanganyar bisa dikatakan unik. Pasalnya, interaksi kedua partai ini dalam waktu hampir 20 tahun terakhir mengalami pasang surut.

Kondisi tersebut diakui kedua partai saat silaturahmi kebangsaan yang dilakukan Partai Golkar di kantor DPD PKS Karanganyar, pada Kamis (04/11/2021) malam.

Jalinan interaksi kedua partai ini sempat renggang pada Pilkada 2018 lalu, saat Partai Golkar memilih “berpisah” dengan PKS, yang sudah chemistry pada kepemimpinan pasangan bupati dan wakil bupati Juliatmono dan Rohadi Widodo pada periode sebelumnya.

Kedua tokoh tersebut merupakan kader terbaik di masing masing partai, baik Juliatmono sebagai Ketua DPD II Golkar maupun Rohadi sebagai Ketua DPD PKS. Sejak Pilkada 2018, karena Golkar memboyong PDIP sebagai wakilnya, muncul istilah “ditinggal rabi” yang cukup populer pada masa kampaye Pilkada 2018.

” Silaturahmi PKS dan Golkar Karanganyar bisa dikatakan pasang surut, karena kita pernah satu visi dan juga berbeda visi,” kata Ketua DPD PKS Karanganyar Anwar Susilo dalam sabutannya.

Pasang surut hubungan PKS dan Golkar ini terlihat sejak Pilkada 2008, dimana kedua partai ini memiliki calon bupati sendiri. Di 2013 PKS dan Golkar berkoalisi dan sukses menghantarkan pasangan Yuro menjadi bupati dan wakil bupati hingga 2018. Sementara Pilkada 2018, keduanya kembali berpisah.

“Untuk Pilkada 2024 kami belum tau, tapi peluang untuk koalisi terbuka. Silaturahim malam ini sebagai pintu membuka lembaran baru. Kami sambut dengan tangan terbuka dan dengan sepenuh hati, ” tandas Anwar.

Ditekankan, jika PKS tidak dapat memujudkan cita-cira partai, yakni mensejahterakan masyarakat tanpa berkolaburasi dengan partai lain.

Hal inilah yang menjadi persamaan visi dengan Partai Golkar yang salah satunyu ingin mewujudkan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial dapat terwujud aalah satunya dengan harus kolaburasi dengan partai lain.

“Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, kolaburasi di parlemen ini sangat dibutuhkan sehingga kita bisa bersinergi. Adanya kolaborasi partai juga dapat menciptakan gagasan dan ide segar sehingga bisa ditawarkan ke masyarakat. Ini fungsi parpol yang dapat menawarkan kepada masyarakat,” ucap Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani.

Terkait peluang koalisi di Pilkada 2024, politisi muda Golkar ini tidak menjawab secara spesifik. Hanya saja menurutnya peluang tersebut juga terbuka bagi partai manapun.

“Di 2024 kita belum tau. Melihat pasang surut hubungan PKS dan Golkar Karanganyar semuanya bisa terjadi. Yang jelas untuk mewujudkan visi misi partai, Golkar tidak mungkin sendirian. Kita berharap dapat berkoloburasi. Adapun kritik dalam demokrasi itu menjadi agenda untuk memperbaiki kemaslahatan umat,” jawabnya singkat. ( Bre )