Innalillahi … Anggota DPRD Jateng Asal Boyolali Cahyo Sumarso Meninggal

Yulianto
cahyo sumarso

Ribuan pelayat mengikuti prosesi pelepasan jenazah almarhum Cahyo Sumarso dari rumah duka, Sabtu (6/11/2021) (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – BOYOLALI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah (Jateng) dari Fraksi PDIP, Cahyo Sumarso asal Boyolali, meninggal dunia di Rumah Sakit JIH, Solo pada Jumat (5/11/2021). Jenazah akan dimakamkan di Pemakaman Umum Sonolayu, Boyolali, Sabtu (6/11/2021) pukul 10.00 WIB.
Cahyo merupakan warga Griya Pulisen 1 RT 05 RW 12 Pulisen, Boyolali. Dia terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
Sementara, di rumah duka, ribuan warga turut melayat. Turut melayat pula, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Bupati Boyolali M Said Hidayat, Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, Ketua DPRD Boyolali Marsono, jajaran DPC PDIP Boyolali serta para kolega.
Cahyo merupakan anggota Komisi B DPRD Jateng dari PDIP di usia 55 tahun. Ia juga menjabat Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali.
Dalam sambutannya saat upacara pelepasan jenazah, Ketua DPRD Boyolali Marsono kembali mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Cahyo Sumarso. Cahyo juga merupakan salah satu kader terbaik PDIP Boyolali.
“Kita semua merasakan sangat kehilangan atas kepergian almarhum,” katanya.
Duka juga diungkapkan Ketua Markas PMI Boyolali, Dahat Wilarso. “Sebagai ketua PMI Cabang Boyolali, almarhum memiliki komitmen pengadian masyarakat yang tinggi. Almarhum juga bertekad untuk menyelesiakan gedung PMI yang baru,” ujarnya.
Sementara itu, pengurus Persebi sekaligus sahabat almarhum, Kukuh Hadiyatmo tidak menyangka Cahyo Sumarso pergi secepat itu. Dirinya bertemu terakhir dengan almarhum ada Jumat (3/11) lalu usai Persebi menang dalam laga Liga 3 di Temanggung.
“Kami mengobrol dengan santai merayakan kemenangan Persebi. Bahkan, kemarin juga sempat kontak- kontakan dan guyon lewat WA-nan. Pak Cahyo itu orangnya supel dan senantiasa ceria,” ujarnya.
Menurut Kukuh, selama ini almarhum tidak pernah mengeluhkan tentang penyakit yang dideritanya.
“Tak pernah dia cerita tentang penyakitnya, apalagi penyakit jantung. Saya hanya tahu almarhum menderita gula darah, namun saat- saat terakhir gula darahnya sudah normal. Semoga almarhum husnul khatimah,” pungkasnya.