FOKUS JATENG- BOYOLALI- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Boyolali melakukan pelayanan jemput bola untuk mempercepat proses perekaman KTP elektronik (E-KTP) bagi warga di beberapa desa kabupaten Boyolali.
Program ini, merupakan kegiatan Disdukcapil Boyolali dalam rangka jemput bola untuk pengurusan administrasi penduduk. Mengingat gap data kependudukan menjadi persoalan. Selain malas rekam data, masalah mobilitas menuju Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Boyolali menjadi kendala. Pada kesempatan itu Disdukcapil juga melakukan perekaman data diri bagi warga pemula yang akan memiliki e-KTP, sekaligus melakukan pendataan.
“Karena kesadaran untuk merekam data dari masih kurang. Masyarakat cenderung akan mengurus ketika membutuhkan saja. Sedangkan ketika data tidak lengkap maka bisa menimbulkan masalah. Untuk meminimalisir hal tersebut, kami harus melakukan perekaman dengan jemput bola,” kata Kepala Disdukcapil Boyolali, Susilo Hartono, di sela pelayanan adminduk yang dilakukan di Balai Desa Banyuanyar, Ampel. Kamis (11/11/2021).
Dijelaskan, layanan perekeman data diri ini juga menyasar remaja usia 16 tahun. Ketika sudah berusia 17 tahun, KTP bisa diberikan tanpa merekam data diri lagi. Dia berharap pelayanan jemput bolah ini bisa dilakukan ketiap desa dan kecmatan. Selain memudahkan warga mengurus data diri, pelayanan digital juga mendorong kesadaran masyarakat.
“Saat ini sekitar 10 persen wajib KTP tidak rekam data diri. Maka kita jemput bola secara bersih di Desa Banyuanyar selama dua kali. Pertama perekaman data. Kedua kita cek kembali datanya ada yang terlewat tidak. Kalau ada maka kami akan datang ke rumah ke rumahnya,” katanya.
Sementara itu, Kades Banyuanyar Komarudin mengatakan program perekaman jemput bola ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena lebih efektif, efisien, ekonomis. Baik dari segi waktu, mobilitas, biaya, kecepatan, dan kemudahannya. Banyak warganya yang melakukan rekam diri, mulai dari usia balita hingga lansia.
“Kesadaran merekam diri sebenarnya sudah cukup baik. Tapu ada juga yang terkendala waktu, sumber daya manusia (SDM) untuk mengurus kurang mumpuni maupun dan malas karena mobilitas jauh. Maka program ini sangat memudahkan khususnya bagi orangtua. Di sini ada 49 lansia yang tidak punya data diri dan dibuatkan E KTP tadi,” jelasnya.
Antusias perekaman data diri cukup tinggi, yakni mencapai 843 orang. Terdiri dari pembuatan akta kelahiran baru sebanyak 384 anakz pembuatan KIA untuk usia 5-15 tahun sebanyak 341, pembuatan KTP baru sebanyak 49 dan pembuatan akta kematian sebanyak 69. Pelayanan diselesaikan dalam satu hari tuntas. Sedangkan untuk kasuistik seperti kehilangan akan diarahkan ke Disdukcapil Boyolali.