Waspada, Lereng Timur Gunung Merapi Langganan Bencana Tanah Longsor

tanah longsor

Warga dibantu petugas dari Polres dan Kodim 0724/Boyolali serta Kecamatan Cepogo melakukan pembersihan tanah longsor yang menutup akses jalan ke Dukuh Taring (/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI – Intensitas hujan yang tinggi di wilayah Boyolali mengakibatkan terjadinya tanah longsor disejumlah titik wilayah lereng Gunung Merapi sisi timur. Salah satunya terjadi Dukuh Taring, Desa Wonodoyo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
“Memang seperti telah menjadi langganan di Dukuh Taring ini. Hampir setiap tahun di musim penghujan,” kata Kepala Desa Wonodoyo, Tarto, disela-sela pembersihan tanah longsor yang menutup akses jalan ke Dukuh Taring, Selasa (16/11/2021).
Dijelaskan, pada Senin (15/11/2021) sore kemarin, tanah longsor tersebut terjadi di wilayah ini setelah kawasan sisi timur lereng Gunung Merapi itu diguyur hujan deras. Tanah longsor terjadi disejumlah titik. Tebing-tebing tinggi longsor dan material menutup akses jalan desa penghubung antar dukuh.
Longsor hingga menutup akses jalan itu terjadi di utara dan selatan Dukuh Taring. Dampaknya, dukuh yang dihuni sekitar 300-an jiwa itu sempat terisolir.
“Ini (Dukuh Taring) memang dari dulu daerah yang rawan terisolir,” jelasnya.
Dukuh Taring berada di punggung bukit. Sebelah utaranya adalah Dukuh Kujon, sedangkan sebelah selaran Dukuh Nglendong. Namun kedua dukuh itu dipisahkan oleh jurang yang cukup dalam. Akses ke Dukuh Taring dari kedua dukuh tetangga itu harus melewati jalan yang menyisir tebing jurang.
“Di Dukuh Taring ini ada sekitar 113 KK (kepala keluarga) dari tiga RT dengan jumlah jiwa 300-an jiwa,” imbuhnya.
Sementara itu Camat Cepogo, Waluyo Jati, mengatakan tanah longsor terjadi di empat desa akibat hujan deras yang melanda pada Senin kemarin. Yaitu Desa Wonodoyo, Desa Gedangan, Desa Jombong dan Desa Genting.
“Tapi yang paling berat di Dukuh Taring, Desa Wonodoyo ini. Kemarin sempat terisolir karena dua akses jalan semua tertutup tanah longsor. Sedangkan di desa-desa lainnya hanya longsor kecil-kecil, ya ada yang mengganggu akses jalan tapi tidak seperti di Dukuh Taring ini,” ungkap Waluyo Jati di lokasi yang sama.
Warga setempat langsung kerja bakti membersihkan sebagai material longsor. Minimal sepeda motor dan pejalan kaki bisa melintas. Kerja bakti pembersihan material longsor dilanjutkan tadi pagi. Warga dibantu petugas dari Polres dan Kodim 0724/Boyolali serta Kecamatan Cepogo. Hingga Selasa (16/11) siang, akses jalan sudah bisa dibuka. Sehingga mobil juga bisa melintas.
Waluyo Jati mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati. Pasalnya, curah hujan kali ini diprediksi tinggi dan sangat rawan terjadi tanah longsor.
“Program kedepan kita bangun talut dan penanaman pohon yang bisa mengikat sehingga tidak rawan longsor. Nanti sedikit demi sedikit bisa tertanggulangi. Sementara ya waspada. Nanti kami komunikasikan dengan BPBD, Dinas Sosial dan Dinas terkait, karena di daerah ini setiap musim penghujan ada longsor. Hampir tiap tahun kejadian, meskipun kecil-kecil,” imbuhnya.
Sementara itu dalam penanganan tanah longsor ini, Polres Boyolali juga menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat kawasan Dukuh Taring.